Kundur News
TANJUNGPINANG – Program Presiden RI Jokowi-JK akan menghidupkan kembali pasar tradisional menguntungkan bagi seluruh daerah.
Untuk tahun 2015, pemerintah pusat akan membangun 300-an pasar di Indonesia. Sebelumnya, pemerintah pusat merencanakan membangun 1.000 unit pasar tradisional di Indonesia.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kepri Syed M Taufik mengatakan, dari 300-an pasar yang akan dibangun dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2015, Kepri ke bagian dua unit.
“Satu pasar di Karimun, satu lagi di Natuna. Kedua pasar ini akan dibangun dari APBN tahun depan,” ujarnya kepada Tanjungpinang Pos saat dihubungi vias ponselnya, Selasa (21/10).
Kemungkinan, jumlah itu bisa bertambah lagi. Sebab, staf Dinsperindag Kepri sedang berusaha mendekati orang pusat. Karena masih ada beberapa pasar di Kepri yang harus dibangun seperti di Meral, Anambas, Lingga maupun Tanjungpinang.
“Kita tunggu aja hasilnya ya. Karena staf kita masih di Jakarta sekarang. Mudah-mudahan bertambah lagi. Sehingga pasar tradisonal jadi primadona belanja nanti seperti program Pak Jokowi itu,” harapnya.
Jika dilihat kondisi Kepri, pasar tradisional milik pemerintah berkembang di Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Anambas, Lingga, dan Natuna.
Sedangkan di Batam, tiga pasar tradisional yang dibangun pemerintah semuanya tutup. Adapun ketiga pasar itu adalah Pasar Wan Sri Beni Batuaji, Pasar Dapur 12 Sagulung, dan Pasar Induk Jodoh.
Pasar Wan Sri Beni ditutup dan dibongkar dijadikan Kantor Camat Batuaji. Pasar Dapur 12 dan Pasar Induk masih berdiri tapi tak maju.
Karena itu, pasar tradisional yang cukup maju di Batam dibangun dan dikelola swasta seperti Pasar Aviari, Pasar Sagulung, Pasar SP Plaza, Pasar Sei Harapan dan lainnya.