Jalan Glouchester, Distrik Wan Chai di Hong Kong (24/12), mendadak ribut oleh kerumunan manusia. Tua muda, kaya miskin berlomba memunguti uang kertas bejibun yang tercecer di jalan raya. Alhasil, kemacetan pun terjadi, sehingga polisi harus turun tangan, seperti dilansir Stasiun Televisi CCTV News, Kamis (25/12).
Petugas buru-buru mengingatkan warga yang matanya sudah hijau supaya tidak tergoda. Imbauan di media massa digencarkan. “Barang siapa menemukan uang di jalanan, diharap segera menyerahkannya ke polisi terdekat bila tidak ingin dikenai tuduhan pencurian,” seperti tertulis dalam rilis kepolisian.
Setelah diselidiki, rupanya uang senilai USD 2 juta (setara Rp 24 miliar) itu milik bank yang memakai jasa perusahaan penyuplai uang tunai G4S. Ditengarai, salah satu mobil milik perusahaan asal Inggris itu pintunya terbuka, menyebabkan tiga kotak berisi uang jatuh ke jalanan.
Kepolisian Hong Kong mengatakan, mobil van yang menyebabkan kehebohan ini sudah ditemukan. Dalam perjalanan kemarin, seharusnya sopir dan dua petugas mengantarkan USD 67,6 juta.
Juru bicara G4S Hong Kong Sheela Leung Hui-kwan mengaku pihaknya akan memberi ganti rugi pada bank yang belum mendapat setoran duit. Investigasi internal buat mencari kemungkinan kejahatan juga dilakukan.
“Tapi dugaan kami sementara, karena kerusakan pintu mobil van tersebut,” ujarnya.
(merdeka.com)