Karimun – Setelah melalui berbagai proses seleksi, sebanyak 36 siswa berhasil lolos dalam seleksi tes potensi akademik, psikotes, wawancara dan analisa psikologis klinis program kelas beasiswa PT Timah di SMAN 1 Pemali Bangka Tahun 2021/2022.
Kendati sudah lulus tes potensi akademik dan psikotes, Para siswa yang lolos seleksi ini masih harus mengikuti rangkaian tes kesehatan yang akan dilaksanakan akhir pekan ini.
Seleksi penerima kelas beasiswa PT Timah di SMAN 1 Pemali Tahun 2021/2022 diikuti sebanyak 188 pendaftar. Namun hanya 63 peserta yang lolos seleksi administrasi dan bisa mengkuti tes potensi akademik, psikotes, wawancara dan analisa psikologis klinis. Dari 63 peserta yang mengikuti seleksi ini, hanya 36 peserta yang dinyatakan lolos untuk bisa mengikuti seleksi kesehatan.
Adapun jumlah siswa yang lolos yakni dari Kota Pangkalpinang sebanyak 4 siswa, Kabupaten Bangka sebanyak 7 siswa, Kabupaten Bangka Barat sebanyak 8 siswa, Bangka Tengah sebanyak 4 siswa, Bangka Selatan sebanyak 6 siswa, Belitung 1 siswa, Belitung Timur 1 siswa, Kabupaten Karimun 3 siswa, dan Kabupaten Meranti 2 siswa.
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan para peserta yang telah dinyatakan lulus agar dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti tes kesehatan. Pasalnya, tes kesehatan merupakan rangkaian akhir dari seleksi kelas beasiswa PT Timah Tbk di SMAN 1.
“Kita apresiasi para peserta sudah mendaftar dan mengikuti seleksi ini, bagi yang belum lulus kami harap bisa berbesar hati. Kelas beasiswa ini PT Timah ini diprioritaskan bagi siswa yang berprestasi tapi kurang beruntung secara ekonomi,” kata Anggi.
Program kelas beasiswa PT Timah ini sudah dimulai sejak tahun 2000 an ini telah meluluskan 811 alumni. Program CSR PT Timah Tbk dalam bidang pendidikan ini, merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Anggi berharap, nantinya para peserta yang sudah lulus dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Dalam kelas beasiswa PT Timah Tbk ini para siswa tidak hanya belajar secara akademik. Namun juga mendapatkan pendidikan soft skill melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan di asrama.*
