Kundur News – Denpasar – Kebanyakan kasus terinfeksi HIV/AIDS di Bali menyerang usia produktif yaitu berkisar antara 15-50 tahun. Dimana 50% dari usia produktif tersebut tersebut adalah usia pelajar SMP atau SMA. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam acara Penilaian Lomba KSPAN Tingkat Provinsi Bali Tahun 2017 di SMKN 1 Kuta Selatan (16/10/2017).
Menurut Sudikerta, masih tingginya kasus terinfeksi HIV/AIDS di Bali menunjukkan betapa besar risiko yang dihadapi oleh kelompok usia muda saat ini. Sehingga diperlukan kepedulian yang lebih serius dan tindakan yang nyata dari semua pihak. Berbagai upaya dan intervensi harus terus dilakukan untuk menekan laju epidemic HIV di Provinsi Bali terutama bagi populasi usia sekolah. Salah satu yang telah dilakukan adalah melakukan pembentukan, pembinaan dilanjutkan dengan penilaian Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) SMA/K Tingkat Provinsi Bali..
“Melalui KSPAN ini kita berharap agar masyarakat sekolah sedini mungkin mendapatkan informasi yang lengkap tentang HIV/AIDS yang akhirnya dapat melakukan upaya pencegahan sedini mungkin. Saya berharap pada setiap kegiatan yang melibatkan para siswa dan generasi muda agar pesan-pesan “Tepati Janji Stop AIDS dan Say No To Drug” harus terus digelorakan,” ujar Sudikerta.
Sudikerta mengungkapkan esensi lomba KSPAN adalah melibatkan seluruh komponen civitas sekolah dalam merespon masalah terinfeksi HIV/AIDS dan Narkoba di kalangan siswa dan remaja yang sampai hari ini kasihnya terus meningkat. Data dari dinas kesehatan provinsi Bali menyebutkan bahwa total koumulatif kasus HIV/AIDS di Bali sejak 1987 sampai Juli 2017 mencapai 17.280 kasus yang tersebar ke seluruh kabupaten di Bali.
“Kebanyakan HIV/AIDS menyerang usia produktif berkisar antara 15 sampai 50 tahun. Setengahnya atau sekitar 50% dari usia produktif tersebut adalah usia pelajar SMP atau SMA, inilah esensi dari acara lomba ini kenapa kita berfokus pada pelibatan siswa pada masalah HIV/Aids dan Narkoba agar mereka tahu dan sadar betapa seriusnya dampak buruk yang ditimbulkan bagi masa depan mereka,” ungkapnya.
Untuk itu, Wagub Sudikerta yang juga Ketua Tim Penilai Lomba KSPAN Tingkat Provinsi Bali mengajak seluruh masyarakat khususnya generasi muda untuk menjauhi Narkoba dan juga Seks Bebas. Selain itu, proteksi diri sejak dini akan memperkecil ruang lingkup peredaran Narkoba maupun penyakit HIV/AIDS.
“Memproteksi diri lebih dini dari ancaman terinfeksi HIV/AIDS dan Narkoba sangat diperlukan guna meminimalisir ruang lingkup peredarannya. Untuk itu, sekali lagi saya mengajak siswa-siswi generasi penerus Bangsa untuk katakan tidak pada Narkoba dan Seks Bebas,” jelas Sudikerta.*