Kundur News – KARIMUN – Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan anak sekolah mulai mengenakan seragam batik Karimun dengan motif ciri khas yang telah dibuat oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Karimun, yang terdapat delapan motif dan telah diluncurkan pada Jumat pekan lalu (13/10) di Hotel Aston.
Delapan motif tersebut antara lain adalah motif jong sri gelam, ikan kurau, pohon sagu berayun, tampuk manggis sirih raya, tampuk manggis bunga melur, wajik tersamar, daun sukun, udang galah yang memiliki aneka jenis motif udang.
Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan, delapan motif batik diatas sudah dihakpatenkan sebagai milik Kabupaten Karimun, sehingga nantinya masyarakat harus mengenakannya dihari tertentu wajib berpakaian batik, termasuk para pelajar mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga SMA sederajat.
“Mari sama-sama kita bantu promosikan kalau di Kabupaten Karimun sudah punya batik sendiri dengan motif maritim dan hasil pertanian buah tempatan,” ujarnya, kemarin.
Ketua Dekranasda Kabupaten Karimun, Raja Asmah Rafiq mengatakan, batik motif ciri khas Kabupaten Karimun itu dibuat di daerah jawa dan belum dapat dicetak di Karimun, dengan alasan biaya cukup besar karena akan membawa sang pengrajin batik untuk tinggal dan memprouksi batik butuh biaya yang tidak sedikit.
“Kalau buatnya di Jawa lebih murah, tapi kalau kita bawa pengrajin batik di Jawa keini biayanya memang mahal. Belum lagi harga batik yang diproduksi nantinya tentu mahal,” kata Asmah.
Dekranasda kata dia, akan bekerjasama dengan pengrajin batik lokal, sehingga nantinya pengusaha batik lokal pun dapat bersaing dan memiliki pendapatan dari batik khas Kabupaten Karimun yang telah dimiliki.*