Rum mengatakan saat ini sebagian banjir telah surut serta menyisakan genangan dan lumpur. Sebagian besar pengungsi telah pulang, namun perkantoran dan sekolah masih diliburkan.  “Listrik masih padam dan jaringan komunikasi juga belum pulih,” kata dia.

Menurut Rum, sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa meninggal dan hilang akibat banjir. Namun banjir mengakibatkan fasilitas kesehatan rusak, meliputi 4 puskesmas, 29 puskesmas pembantu, 29 pondok bersalin desa dan 1 kantor laboratorium kesehatan daerah.

Di samping itu, obat-obatan dan sarana medis ikut terendam banjir sehingga diperlukan bantuan obat-obatan dan tenaga medis. Masa darurat pun ditetapkan mulai dari 22 Desember 2016 hingga 4 Januari 2017.

Saat ini telah dibuka dapur umum lapangan di 4 lokasi oleh TNI, BPBD dan Tagana. Rencananya akan dibuka pula dapur umum lapangan di 2 lokasi oleh Palang Merah Indonesia.

BPBD Provinsi NTB telah memberikan bantuan pangan 3 truk dan 1 paket obat untuk korban banjir. BPBD Kabupaten Dompu juga memberikan bantuan logistik 1 truk. BPBD Kabupaten Sumbawa Barat mengirim bantuan logistik 2 truk. Pemerintah Daerah Provinsi NTB memberikan bantuan Rp 4,2 miliar untuk difokuskan pada bantuan pangan dan logistik. Bantuan-bentuan itu telah didistribuksikan oleh PMI, NGO, dan relawan kepada masyarakat.*

 

(Tempo)[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

1
2
Previous articleKaum Disabilitas Harus Mendapat Perhatian Khusus
Next articleBPJS Kesehatan diharapkan Lebih Baik Dari Jaminan Kesehatan Lainnya