Tanjungpinang – Aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung didalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Tanjungpinang – Bintan, di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau, di Dompak berujung ricuh, Selasa (01/10/2019).
Salahsatu Mahasiswa, Heri (21) dipukul oleh oknum Polisi, diseret kedalam ruangan tertentu, kemudian dihajar dengan sejumlah pukulan. Wartawan media inipun sempat dilakukan penggeledahan oleh polisi berpakaian preman, diduga tak berkenan kejadian tersebut diliput oleh wartawan.
BACA: Polisi Kewalahan, Ratusan Mahasiswa Kepri Geruduk Kantor DPRD Provinsi Kepri
Kericuhan memuncak ketika ketua DPRD Provinsi, Lis Darmansyah, tak ingin sejumlah mahasiswa memenuhi ruangannya dalam mendeklarasikan tuntutan para mahasiswa tersebut. Sejumlah mahasiswapun ngotot, maka terjadi dorong-dorongan dengan pihak kepolisian.
Salah satu mahasiswa, Irasky Prayuda, mahasiswa dari Kundur (HIMK), mengatakan, kekecewaan para Mahasiswa ketika tiba di kantor DPRD Provinsi Kepri telah disambut dengan kawat berduri, selain itu kantor Perwakilan Rakyat tersebut hanya diisi oleh hanya dua orang dari sebanyak 45 Anggota DPRD Provinsi.
“Kami berjalan kaki sejauh kurang lebih satu Kilo Meter, setibanya di kantor telah disambut dengan pagar kawat berduri serta petugas keamanan. Kami ingin bertemu dengan para wakil-wakil kami, bukan kepada petugas kepolisian, lagi pula sebanyak 45 anggota, masak cuman hanya dua orang, yang lainnya kemana,” ujar Irasky.
Sebanyak kurang lebih 800 mahasiswa terlibat dalam aksi unjuk rasa tersebut, jumlahnya tampak lebih banyak dari aksi sebelumnya. Mereka melakukan konvoi ke kampus Umrah Dompak, selanjutnya berjalan kaki ke gedung DPRD.
Masa akhirnya membubarkan diri setelah Lis Darmansyah menerima pernyataan sikap tuntutan mahasiswa tersebut, untuk disampaikan ke pusat.*