Kundur News – Sejumlah pimpinan KPK menghadapi upaya kriminalisasi. Ketua KPK Abraham Samad dituduh melakukan pendekatan terhadap sebuah partai di tengah penangan kasus, muncul Plt Sekjen PDIP Hasto Kristianto membawa sejumlah bukti, ditambah munculnya Supriansya, pemilik apartemen tempat pertemuan antara Abraham dengan elite PDIP.
Belum selesai kasus tersebut, Abraham kembali diserang dengan sejumlah gosip. Mulai dari tersebarnya foto mesra dengan Putri Indonesia Elvira Devinamira, dan kini Feriyani Lim. Ditambah pengakuan Politikus NasDem Zainal Taher yang mengaku memfoto kemesraan Samad bersama Feriyani di sebuah hotel.
Selain Abraham, sejumlah pimpinan KPK lainnya juga menghadapi upaya-upaya kriminalisasi yang dapat melemahkan lembaga tersebut. Seperti Bambang Widjojanto yang ditetapkan sebagai tersangka kasus kesaksian palsu terhadap seorang saksi di Mahkamah Konstitusi. Dia pun ditangkap bak seorang kriminal dengan pasukan bersenjata lengkap usai mengantar anaknya ke sekolah.
Sedangkan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja dilaporkan PT Daisy Timber di Berau, Kalimantan Timur terkait perampokan perusahaan dan kepemilikan saham secara ilegal ke Bareskrim Polri. Terakhir, Wakil Ketua KPK Zulkarnaen dilaporkan terkait kasus dugaan gratifikasi senilai Rp 5 miliar untuk menghentikan penyidikan perkara korupsi dana hibah Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) Jawa Timur, tahun 2008.
Tak hanya itu, percaya tidak percaya klenik juga berhubungan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sejumlah paranormal menyebut ada upaya dari pihak sakit hati menyerang pimpinan lembaga antirasuah secara gaib.
Kabar itu makin santer ketika KPK mengusut dugaan korupsi yang menjerat dinasti Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah . Tanpa diminta beberapa paranormal datang untuk memberikan pengamanan. Seperti yang diakui Paranormal Permadi yang mengaku dapat melihat KPK ‘dikerjai’ oleh para koruptor yang memakai jasa dukun.
“KPK kalau malam ada bola api masuk, ada awan hitam masuk,” kata Permadi di Gedung KPK Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/12).
Terkait serangan bertubi-tubi yang diarahkan terhadap KPK, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Alvon Kurnia Palma meyakini ada upaya untuk melumpuhkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tindakan ini terlihat dari kriminalisasi yang dilakukan sejumlah pihak terhadap keempat pimpinan KPK.
“Ya ada pelemahan di KPK,” ucap Alvon saat dihubungi merdeka.com, Rabu (4/2).
Kondisi ini merujuk pada penetapan tersangka terhadap Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto. Sedangkan Abraham Samad dan dua pimpinan lainnya dilaporkan oleh beberapa orang karena diduga melakukan tindak pidana tertentu.
Alvon mengatakan, KPK merupakan satu-satunya lembaga anti-korupsi yang paling dipercaya rakyat. Sehingga, upaya pelemahan KPK tidak dapat dibenarkan. “(KPK) Harus diselamatkan,” lanjutnya.
Hingga kini YLBHI masih menanti ketegasan Presiden Jokowi terkait konflik antara KPK dan Polri. Sebab, presiden menjadi satu-satunya institusi bisa menyelamatkan KPK dari upaya kriminalisasi. “(Penyelamat KPK) Hanya presiden,” tutupnya.
(merdeka.com)