TANJUNGPINANG – Gubernur Kepri Ansar Amad menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Provinsi Kepri Tahun 2024, dalam rapat paripurna DPRD Kepri, yang berlangsung di Balairung Sidang Utama DPRD, Tanjungpinang, Kamis (27/3/2025).
Dalam pemaparannya, Ansar Ahmad menjelaskan bahwa LKPJ 2024 disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kepri, yang mengacu pada Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
Penyusunannya juga mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 2019, tentang Laporan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah.
“Informasi terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024, masih bersifat tentatif karena sedang dalam proses audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” ujar Ansar Ahmad.
Namun, ia menjelaskan realisasi APBD Kepri menunjukkan kinerja yang baik, dengan capaian dari segi pendapatan daerah yang dianggarkan sebesar Rp4,275 Triliun lebih, terealisasi mencapai Rp3,959 Triliun lebih atau 92,62 persen.
Adapun rincian dari realisasi yang dimaksud Ansar Ahmad adalah, Pendapatan Asli Daerah (PAD) terealisasi sebesar Rp 1,981 Triliun lebih, atau 98,08 persen dari target Rp2,020 Triliun lebih, Dana Perimbangan terealisasi sebesar Rp1,976 Triliun lebih atau 87,84 persen dari target Rp2,250 Triliun lebih, lain-lain pendapatan yang sah terealisasi sebesar Rp 1,3 Miliar lebih atau 31,78 persen dari target Rp4,092 Miliar lebih.
Sementara itu, realisasi belanja daerah mencapai Rp 4,071 Ttriliun lebih atau 92,24 dari total anggaran Rp4,414 Triliun lebih, dengan rincian antara lain belanja operasi terealisasi sebesar Rp2,987 Triliun lebih atau 92,69 persen dari target Rp3,222 Triliun lebih, belanja modal terealisasi sebesar Rp307,344 Miliar lebih atau 89,09 dari target Rp344,997 Miliar lebih, belanja tidak terduga terealisasi sebesar Rp2,065 Miliar lebih atau 43,27 persen dari target Rp4,773 Miliar lebih, belanja transfer terealisasi sebesar Rp775,144 Miliar lebih atau 92,10 persen dari target Rp841,617 Miliar lebih.
“Dalam hal pembiayaan daerah, penerimaan pembiayaan mencapai Rp139,369 Miliar lebih atau 100,15 persen dari target, sementara pengeluaran pembiayaan mencapai Rp91,945 Miliar lebih atau 99,88 persen dari target. Dengan demikian, sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan mencapai Rp27,324 Miliar,” kata Ansar Ahmad lagi.
Ansar Ahmad juga mengungkapkan, dari 368 indikator kinerja program pembangunan dan program rutin yang ditargetkan dalam RPJMD 2024, sebanyak 327 indikator mencapai status sangat tinggi, 26 indikator tinggi, 6 indikator sedang, 2 indikator rendah, dan 7 indikator sangat rendah.
“Capaian positif ini merupakan hasil sinergi antara eksekutif dan legislatif, serta kerja keras seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kepri,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam rangka penyelenggaraan tugas pembantuan di tahun 2024, Provinsi Kepri mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 20,202 Miliar lebih, yang dialokasikan untuk sektor pekerjaan umum dan penataan ruang, pertanian, pemuda dan olahraga, kelautan dan perikanan, pariwisata, serta perindustrian dan perdagangan. Realisasi anggaran tugas pembantuan mencapai Rp19,736 Miliar lebih atau 97,69 persen dari total alokasi.
Ansar Ahmad juga menyampaikan apresiasi kepada DPRD Kepri, atas dukungan yang diberikan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.
“Keberhasilan pembangunan Provinsi Kepri merupakan hasil kerja bersama. Kami akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja pemerintahan dan pelayanan public, guna mewujudkan Kepri yang semakin maju dan sejahtera,” tutup Ansar Ahmad.(*)