Kundur News – Denpasar – Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta aparat desa yang wilayahnya menjadi posko pengungsian Gunung Agung untuk membuat Kartu Identitas Pengungsi. Kartu identitas ini berisi informasi nama, alamat, dan nama keluarga yang menjadi tanggungannya. Hal ini merupakan langkah antisipasi dalam penyaluran bantuan agar tepat sasaran, termasuk untuk mengambil logistik, maupun pelayanan kesehatan.
Permintaan tersebut disampaikan made Mangku Pastika saat bertatap muka secara langsung dengan pengungsi di Posko Banjar Tembok, Posko Desa Sambirenteng, Posko Desa Les dan Desa Bukti Kabupaten Buleleng, Sabtu (30/9). Kunjungannya kali ini untuk memantau kondisi pengungsi sekaligus mensosialisasikan beberapa himbauan hasil rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana Gunung Agung.
Dibagian lain, Pastika juga mengunjungi warga yang mengungsi di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Seperti diberitakan sebelumnya, lokasi pengungsian ini merupakan hutan jati yang jauh dari pemukiman. Sehingga dikhawatirkan akan mengalami kesulitan terutama masalah kesehatan, pendidikan anak, akses air, dan sanitasi.
Terdapat sebanyak 68 orang memiliki keyakinan untuk bertahan mengungsi di hutan jati tersebut. Padahal akses ke lokasi sangat terpencil, tidak layak menjadi tempat pengungsian. Untuk itu Pastika menghimbau agar warga tersebut bisa pindah ke tempat yang lebih layak atau ke posko pengungsian yang telah ditetapkan.
“Ini masalah kepercayaan. Bali ini memang tidak gampang, tidak sekedar memindahkan manusia, dia punya kepercayaan dan saya menghargai itu. Tetapi tolong pikirkan anak-anak ini, jangan biarkan anak-anak ini menderita begini. Sudah dikasi tempat yang lebih baik, bawa pretimanya ke sana. ” kata Pastika
Menanggapi himbauan tersebut, Ketut Piji, salah satu penglingsir, mengatakan akan menuruti nasehat Gubernur Pastika. “Mudah-mudahan saya bersama masyarakat mau pindah karena sudah dicarikan tempat yang aman seperti kata Bapak Gubernur tadi. Malu saya sama masyarakat,” kata Ketut Piji.*