Dialog terbuka pada Halal Bi Halal Idul Fitri 1438 H, di Restoran Hotel Gembira Tanjungbatu, Minggu (16/7)
Dialog terbuka pada Halal Bi Halal Idul Fitri 1438 H, di Restoran Hotel Gembira Tanjungbatu, Minggu (16/7)

Kundur News – Tanjungbatu – Kehadiran Aliansi Peduli Masyarakat Se-Pulau Kundur (APMK) yang terdiri dari berbagai organisasi-organisasi pemuda, payuguban, Tokoh-tokoh Agama Tokoh Masyarakat, dan lainnya, di Kepulauan Kundur, diharapkan tidak hanya menjadi sebuah Aliansi yang menolak kegiatan praktek rentenir, GEMPAR (Gerakan Praktek Rentenir), tapi juga menjadi sebuah wadah yang mendukung segala program-program pemerintah serta mengevaluasinya, sehingga terbangun Karimun yang lebih maju, sesuai dengan harapan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan seorang tokoh masyarakat asal Sei Raya Kundur Utara, Hasyim Tugiran, pada dialog terbuka di rangkaian acara Halal Bi Halal Idul Fitri 1438 H, di Restoran Hotel Gembira Tanjungbatu, Minggu (16/7)

“APMK kedepannya di harapkan dapat memperjuangkan harga karet sebagai komoditas utama masyarakat Pulau Kundur, serta mengevaluasi kebijakan-kebijakan pemerintah demi kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bukan berdasarkan kepentingan kelompok tertentu untuk mendapatkan popularitas semata”, ujar Tugiran.

Mengambil tema ‘Dengan Momentum Halal Bi Halal kita Tingkatkan Rasa Kepedulian dan Kebersamaan demi Kemajuan Karimun khususnya Pulau Kundur dan Sekitarnya’, terselenggara berkat kerjasama dari rekan-rekan aliansi.

Sedikitnya ada sebanyak 100 udangan yang terdiri Para Tokoh-tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda yang ada di Pulau Kundur pada acara tersebut.

Pada dialog terbuka yang dipimpin oleh Muklis, juga melibatkan Unsur USPIKA Kecamatan Kundur dan Anggota DPRD Kabupaten Karimun dan DPRD Provinsi kepri.

Dalam sambutan Ketua Aliansi Zulkaryanto menyebutkan, hadirnya Aliansi di Pulau Kundur ini merupakan sebuah kepedulian yang terbagun secara sepontanitas dari berbagai kalangan baik ormas dan paguyuban, dalam rangka menolak peraktek rentenir yang sangat merugikan dan meresahkan masyarakat khusunya di Pulau Kundur.

“Kami mengharapkan do’a restu dari semua pihak untuk tetap konsisten dan Istiqomah dalam mengawal penolakan ini sampai tuntas, dan menjadikan Pulau Kundur bebas dari Rentenir”, ujarNya.*

Previous article23 Rumah di Tanjungpinang Ludes Terbakar
Next articleKurir Simpan Shabu Dalam Alat Kelamin Ditangkap di Batam