Kundur News – Denpasar – Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura (ASPE-HORTI) Bali diminta untuk dapat berperan nyata dalam mengembangkan produk maupun usaha pertanian di Bali. ASPE-HORTI sebagai salah satu organisasi yang bersifat agribisnis dibidang hotikultura yang baru dibentuk pada bulan April 2017 lalu diharapkan memberi saran konstruktif dan solutif dalam memajukan pertanian Bali.
Harapan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam acara Tatap Muka Dengan Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura (ASPE-HORTI) Bali, di Drupadi I, Denpasar Jumat (02/05).
Sudikerta menegaskan kedepannya ASPE-HORTI hendaknya dapat melakukan pembangunan karakter kepada segenap anggotanya, agar dapat mengambil benefit di era persaingan global yang sudah berjalan.
“Saya harap produk pertanian khususnya hortikultura yang meliputi buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmika dari Bali dapat memenuhi kebutuhan lokal, sebagai substitusi import, bahkan suatu saat bisa di eksport dengan sekala yang lebi besar, “ujar Sudikerta.
Sudikerta juga mengingatkan, bahwa ASPE-HORTI sebagai organisasi yang profesional memiliki beberapa fungsi strategis. Fungsi tersebut diantaranya; membantu pemerintah dalam meningkatkan pembangunan di bidang pertanian khususnya tanaman hortikultura; membantu meningkatkan posisi tawar petani dan daya saing produk hortikultura; dan menjadikan kelembagaan yang kuat dan mandiri.
“Untuk itu saya minta pengembangan ASPE – HORTI dapat dibentuk di tiap Kabupaten/Kota se-Bali dan harus menggunakan basis social capital setempat dengan prinsip kemandirian lokal yang dicapai melalui prinsip keotonomian dan pemberdayaan, “papar Sudikerta. Ke-halaman_Selanjutnya,.