Pelangiran, – Dalam rangka mengantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang dapat membahayakan lingkungan, kesehatan, serta aktivitas masyarakat, Babinsa Koramil 10/Pelangiran, Pratu Muslimin, melaksanakan sosialisasi dan patroli Karlahut di wilayah Kelurahan Pelangiran, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (7/4/2025) ini bertujuan untuk memastikan tidak ada titik api atau potensi kebakaran yang dapat merugikan.

 

Patroli dilakukan dengan melibatkan dua orang, yakni Pratu Muslimin selaku Babinsa dan satu orang perwakilan masyarakat setempat. Kegiatan ini dimulai dengan pemantauan secara langsung ke titik koordinat +0.166945, +101.383514, yang merupakan lokasi yang dianggap rawan Karhutla. Masyarakat di sekitar wilayah ini juga diajak untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan, dengan memberikan pemahaman tentang bahaya kebakaran hutan dan pentingnya menjaga kelestarian alam.

 

Pratu Muslimin menjelaskan bahwa patroli dan sosialisasi yang dilakukan tidak hanya melibatkan pihak TNI, tetapi juga melibatkan masyarakat. “Kerjasama antara TNI dan masyarakat sangat penting dalam mengatasi permasalahan Karhutla. Kami selalu mengingatkan agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena selain merusak lingkungan, juga dapat menyebabkan bencana yang sangat merugikan,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan pentingnya komunikasi yang baik antara aparat keamanan dan masyarakat untuk segera melapor jika ada indikasi kebakaran atau asap di sekitar pemukiman. “Kami siap untuk bertindak cepat apabila ada laporan dari masyarakat terkait kebakaran. Mari kita bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya Karhutla,” tambahnya.

 

Hasil dari patroli yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya titik api atau asap yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan atau lahan. Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi masyarakat setempat dan menunjukkan bahwa kesadaran untuk mencegah kebakaran sudah mulai meningkat. “Alhamdulillah, saat patroli kami tidak menemukan titik api atau asap. Namun, kita tetap harus waspada dan terus melakukan pemantauan,” ujar Pratu Muslimin.

 

Meski begitu, ia menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi dan patroli ini tidak akan berhenti hanya pada satu kesempatan. Sebagai Babinsa, ia berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam, serta mengingatkan dampak buruk dari kebakaran hutan yang bisa menyebabkan polusi udara, merusak ekosistem, hingga mengganggu kesehatan warga.

 

Kabupaten Indragiri Hilir memang dikenal memiliki banyak kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan, terutama pada musim kemarau. Karena itu, upaya pencegahan yang dilakukan oleh Babinsa bersama masyarakat sangat penting untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Beberapa tahun terakhir, kebakaran hutan di wilayah ini seringkali menimbulkan masalah kesehatan, dengan kabut asap yang menyebar hingga ke wilayah sekitar dan bahkan ke provinsi lain.

 

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir juga telah menerapkan sejumlah kebijakan untuk mencegah kebakaran hutan, seperti pembukaan lahan yang ramah lingkungan, penyuluhan kepada petani, serta patroli bersama aparat keamanan. Meski demikian, upaya tersebut harus terus dilakukan secara berkesinambungan agar masalah Karhutla dapat teratasi dengan efektif.

 

Ke depannya, Babinsa Koramil 10/Pelangiran berencana untuk melaksanakan patroli dan sosialisasi secara rutin, tidak hanya di Kelurahan Pelangiran tetapi juga di wilayah-wilayah lain yang memiliki potensi risiko Karhutla tinggi. Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, instansi terkait, serta organisasi masyarakat untuk memperkuat upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Indragiri Hilir.

 

“Karhutla adalah masalah bersama, yang membutuhkan kerjasama antara semua pihak. Kami berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga alam dan ikut berperan aktif dalam pencegahan kebakaran hutan,” ujar Pratu Muslimin, mengakhiri wawancara.

 

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan bahaya Karhutla semakin meningkat, serta tercipta lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi warga sekitar.

 

Previous articleDiet Sehat Tanpa Efek Samping untuk Menurunkan Berat Badan