Pelangiran, – Dalam rangka mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karlahut) di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Babinsa Koramil 10/Pelabuhan, Serda Chandra Bastian, bersama satu orang masyarakat setempat melaksanakan kegiatan sosialisasi dan patroli pencegahan Karlahut di Kecamatan Pelangiran. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan dampak kebakaran hutan serta lahan, sekaligus meningkatkan kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan.
Kegiatan dimulai pada Sabtu pagi, 18 Januari 2025, dengan melibatkan personel gabungan dari TNI dan masyarakat. Serda Chandra Bastian menjelaskan bahwa patroli dan sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya TNI dalam mendukung kebijakan pemerintah daerah dalam pencegahan kebakaran hutan, yang menjadi perhatian serius mengingat dampak negatif yang ditimbulkan terhadap kesehatan, ekonomi, serta kelestarian alam.
Patroli ini dilakukan di beberapa titik rawan kebakaran, dengan koordinat lokasi yang terpantau pada titik 0°15’17” S dan 103°35’10” E, dengan ketinggian 12,5 meter di atas permukaan laut serta arah 210°. Patroli yang dilaksanakan dengan berjalan kaki dan menggunakan kendaraan patroli ini bertujuan untuk memastikan tidak ada aktivitas pembukaan lahan yang dilakukan dengan cara dibakar.
Setelah melakukan pengecekan dan patroli di beberapa titik, hasilnya tidak ditemukan adanya titik api ataupun asap yang menandakan terjadinya kebakaran. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat dan langkah-langkah pencegahan yang telah dilakukan oleh pihak terkait mulai menunjukkan hasil positif.
Serda Chandra Bastian menambahkan bahwa kegiatan sosialisasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan, tetapi juga untuk memperkuat sinergi antara TNI, masyarakat, dan instansi terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan BPBD Kabupaten Inhil. Kolaborasi ini penting guna meminimalkan terjadinya kebakaran, yang sering kali disebabkan oleh pembakaran lahan untuk pertanian, terutama pada musim kemarau.
“TNI tidak bisa bekerja sendiri, kami butuh dukungan penuh dari masyarakat dan instansi terkait untuk mencegah terjadinya kebakaran. Edukasi kepada masyarakat mengenai cara-cara aman dalam membuka lahan tanpa membakar sangat diperlukan agar kita dapat menjaga kelestarian lingkungan dan menghindari bencana asap yang berdampak pada kesehatan,” ujar Serda Chandra.
Kegiatan sosialisasi dan patroli ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan menghindari perilaku membakar hutan atau lahan. Kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun tidak hanya merusak ekosistem tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat dengan polusi udara berupa kabut asap yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit lainnya.
Sosialisasi yang dilakukan Serda Chandra juga mengedukasi masyarakat mengenai alternatif pembukaan lahan yang ramah lingkungan, seperti dengan cara mekanis atau pemanfaatan teknologi modern yang dapat mengurangi risiko kebakaran.
Pemerintah daerah dan pihak TNI berharap agar kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin dan melibatkan lebih banyak lapisan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah rawan kebakaran. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dan adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah, TNI, dan masyarakat, diharapkan Kabupaten Inhil dapat bebas dari kebakaran hutan dan lahan yang merusak.
“Kami akan terus melakukan patroli dan sosialisasi seperti ini agar masyarakat semakin paham mengenai bahaya Karlahut. Semua pihak harus berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam demi masa depan yang lebih baik,” tutup Serda Chandra.