Kundur News – Denpasar – Bali membutuhkan kendaraan bermotor yang minim polusi dan hemat energi. Selain itu kendaraan bermotor tersebut juga harus hemat tempat parkir. Kebutuhan tersebut berkaitan dengan komitmen pemerintah provinsi Bali dalam mewujudkan green province. “Saya pikir ini langkah baik. Karena kami ingin green province. Ini salah satu green economy-nya,” ujar Gubernur Bali Made Mangku Pastika menanggapi keberadaan mobil listrik bernama ZBee yang diperkenalkan pengusaha asal Swedia Per Brandt di Kantor Gubernur Bali-Renon, Selasa (4/7).
Menurut Pastika, Bali perlu inovasi terkait kebutuhan kendaraan bermotor dengan keunggulan tersendiri seperti minim polusi, hemat energi dan hemat parkir. Hanya saja memang perlu dipikirkan soal ijin, pajak dan sebagainya, imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mencoba mobil listrik rancangan Swedia yang sudah diproduksi di dalam negeri. Sebagai bentuk dukungan, Gubernur Pastika langsung memesan satu buah prototype dengan desain warna seperti Bus TransSarbagita dan tulisan Bali Clean and Green disampingnya. Pastika juga meminta agar produk ini bisa dipamerkan pada Pameran Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali mendatang.
Kehadiran pengusaha asal Swedia Per Brandt di Bali guna mengklarifikasi persoalan surat-surat kendaraan yang membutuhkan kejelasan dari pemerintah. Menurut Per Brandt, karena tahun produksinya tahun 2015, maka kewenangan pengaturannya ada di daerah. Menanggapi hal ini, Kabapenda Bali Made Santha mengatakan hal ini sudah dibahas oleh pemerintah pusat dan pihaknya akan menjadikan hal itu sebagai acuan.
Per Brandt menyampaikan saat ini pabrik ZBee di Banyuwangi sudah memproduksi 12 buah kendaraan yang diklaim bisa menempuh jarak 60 km dengan konsumsi listrik 2 KwH. Keberadaan ZBee di Eropa, khususnya di Swedia, sudah menjadi kendaraan sehari-hari. Ia menilai kendaraan ini sangat cocok di Bali yang masyarakatnya peduli dengan alam lingkungan.*