bali_targetkan_pengembangan_industri_kreatif_berbasis_kearifan_lokal

Kundur News – Denpasar. Bali menargetkan untuk mampu mengembangkan industri kreatif yang berbasis pada kearifan lokal. Pengembangan industry kreatif berbasis kearifan lokal diyakini memiliki keunikan tersendiri dan menjadi bagian dari upaya melestarikan warisan budaya. Industri kreatif berbasis kearifan lokal juga diyakini mampu memperkuat dan memperkokoh ketahanan nasional dan mewujudkan pemerataan industri keseluruhan Indonesia.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam sambutannya saat menghadiri acara pembukaan Expo Industri Kreatif Mobil dan Motor Seni Tahun 2017 yang dilaksanakan di Bali Creative Industry Cantre, Tohpati – Denpasar, Kamis (9/3).

Sudikerta menyampaikan bahwa industri kreatif di Bali sudah menjadi bagian dari kegiatan budaya masyarakat. Strategi ini diharapkan mampu menunjang Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata dunia sehingga industri kreatif tersebut patut untuk dikembangkan.

Sudikerta menegaskan industri kreatif merupakan salah satu bidang yang sangat perlu dikembangkan dalam rangka mensejahterakan masyarakat. Oleh karena itu peningkatan mutu dan kualitas serta daya saing produk sangat perlu untuk dilakukan dalam upaya memenangkan persaingan pasar global. “Bukan hanya itu, persaingan pasar global juga bisa dikuasai kalau kita melakukan inovasi – inovasi dalam produk tersebut,” jelas Sudikerta

Menurut Sudikerta, inovasi dapat dilakukan jika memiliki sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mereka mampu untuk memiliki pikiran dan imajinasi yang kuat yang nantinya akan membantu dalam menciptakan sesuatu yang kreatif dan inovatif serta berdaya guna. Selain itu, Sudikerta juga menekankan pada hasil karya dari orang – orang yang kreatif tersebut, perlu mendapatkan perlindungan oleh negara baik di bidang hak cipta, desain serta merk dan hak paten sehingga dengan adanya perlindungan tersebut maka akan meningkatkan daya saing industri kreatif dimaksud.

Sementara Dirjen Industri, Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronik (ILMATE) Kementerian Perindustrian RI I Gusti Putu Suryawirawan dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kreativitas dan fungsi kendaraan amat penting. “Mobil perdesaan atau bahasa kerennya village mobility tidak hanya produk biasa, namun memilik funggsi yang benar-benar bermanfaat,” ujar Suryawirawan.

bali_targetkan_pengembangan_industri_kreatif_berbasis_kearifan_lokal_2Fungsi dimaksud adalah yang dibutuhkan masyarakat perdesaan. Terutama untuk memindahkan hasil bumi ke penyalur atau pasar. Kendaraan angkut diharapkan bisa disesuaikan dengan kebutuhan oleh desa tersebut. Lebih lanjut ia menyampaikan, potensi pelaku industri kreatif di bidang otomotif di Indonesia cukup besar. Terlihat dari beragam kemajuan di bidang modifikasi dan aksesori. Pelakunya adalah industri kecil menengah (IKM) yang berpeluang untuk menjadi pemasok komponen, maupun kelengkapan mobil atau motor lainnya.*

Previous articlePenertiban Pramuwisata Liar
Next articleSeolah Terbiar, Pelabuhan Penyalai Butuh Perawatan