Kundur News,
Nur Atika Anak perempuan yang baru saja berumur lima tahun yang tinggal bersama orang tuanya, didusun parit tegak desa sungai sebesi Kecamatan Kundur Kota kabupaten Karimun, kian menyedihkan. Nasib yang dialami oleh Nur Atika saat ini cukup memperihatinkan.
Tidak sepantasnya anak seumur Nur Atika selayaknya bermain bersama teman teman seusiannya,namun nasib yang dialaminya sangat menyedihkan kini Nur Atika terbaring ditempat tidur disebab kan penyakit yang dideritanya.
Dari hasil pantauan media ini pada (3/9) 2014 didusun 01 parit tegak desa sungai sebesi Kecamatan Kundur.Dimana penyakit pembengkakan pada perut yang dideritanya kian membuat Nur Atikah tidak berdaya dan semakin membuat dirinya terkulai diatas tempat tidur, Dimana penyakit yang di deritanya sejak berumur dua tahun, entah sampai kapan nasib yang dialami anak yang berusia lima tahun tersebut harus berakhir.
Kedua Orang tua Nur Atika sering mengeluh, jika penyakit anaknya sudah kambuh harus dibawa ke Rumah sakit,terkadang penyakitnya kambuh dalam satu minggu, sementara biaya tidak ada.
Kondisi Nur Atika sungguh menyedihkan, kendati demikian pihak keluarga sangat mengharapkan uluran tangan para Dermawan dan juga pemerintah untuk membantu terkait derita yang dialami Nur Atikah. Sebab selaku orang saya sudah tidak mampu lagi untuk membiayai pengobatan,hal ini disebabkan oleh pekerjaan dan penghasilan yang sangat minim atau pas pasan untuk kebutuhan sehari hari.Ditambahkan Ponimin, “untuk makan sehari hari saja paspasan, apa lagi untuk pengobatan Pak” terang Ponimin
Nur Atiqah anak perempuan dari pasangan Ponimin dan Nelian yang tinggal diparit tegak sungai sebesi RT 04 RW 02 Lingkungan 01 Desa sungai sebesi Kecamatan Kundur,menderita pembesaran perut dan pusar. Keluarga mereka saat ini membutuhkan uluran serta bantuan dari dermawan karena ketiadaan uang untuk membiayai operasi Nur Atika.
Menurut Ayahnya Nur Atika (Ponimin,Red) hasil dari keterangan Dokter saat Nur Atika dibawa berobat,beberapa waktu lalu Kata dokter, butuh biaya yang cukup besar untuk pengobatan serta tindakan oprasi bagi Nur Atika,belum lagi saya harus memikirkan biaya yang lain.Sementara saya hanya seorang tukang kebun yang mengambil upah dengan menoreh getah atau potong karet imbuh Ponimin dengan awak media ini.
Penuturan Ponimin gejala penyakit yang diderita Nur Atika terlihat saat dia berumur sekitar Dua tahun.Saat umurnya baru satu tahun perkembangan sang anak cukup membahagiakan kedua Orangtuanya namun setelah sang anak mencapai usia Dua tahun tiba tiba anak tersebut mengalami pembekakan pada perut dan juga bagian pusar.
Yang kemudian Ponimin selaku orang tua membawa anaknya Kepuskesmas Tanjung Batu untuk dirawat inap.setelah beberapa hari kemudian pihak Puskesmas ahirnya membuat rujukan kerumah Sakit Umum Daerah Tanjung Balai Karimun.
Dari pihak RSUD Karimun mereka diberitahu bahwa Nur Atika mengalami Penyakit Autoimmune Hepatitis (AIHA) pembekakan pada hati Liver sehingga membuat perut Nur Atika semakin hari semakin membesar.
Dipono Syahid, Ketua IKBO ikatan keluarga besar ojek, Pulau Kundur yang sempat dijumpai media ini,saat dimintai tanggapannya terkait derita yang dialami Nur Atika.Disampaikan Pono dirinya akan mengajak rekan rekan yang yang ada didalam organisasi ojek Kundur untuk bersama sama membantu penderitaan yang dialami Nur Atika.
Pono juga mengharap uluran tangan para Dermawan dan juga pemerintah setempat maupun daerah untuk membantu penderitaan yang kian berpanjangan didalam keluarga Ponimin terang Pono mengamini.(Majd)
yang berkenan untuk membantu di REK No : 123.21.05.796 Bank Riau a/n Dipono Syahid