Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD) mengalami tekanan depresiasi pada September 2015 lalu. Bahkan, Rupiah sempat menyentuh titik terendah sejak 1998 silam. Kemudian, Rupiah kembali menguat pada awal Oktober ini.
Bank Indonesia (BI) menyebut, Rupiah telah menguat 9,3 persen secara point to point, 13 Oktober terhadap akhir September. Penguatan ini diklaim terjadi karena rangkaian paket kebijakan pemerintah dan paket stabilisasi nilai tukar yang dikeluarkan bank sentral.
Selain itu, penguatan nilai tukar Rupiah juga didorong oleh sentimen positif terkait kemungkinan penundaan kenaikan suku bunga The Fed atau bank sentral Amerika. Penguatan Rupiah juga didorong optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia.
“Faktor tersebut mendorong masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan Indonesia, yang selanjutnya berdampak pada penguatan Rupiah,” ucap Bank Indonesia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (15/10).
Meski demikian, Bank Indonesia berjanji akan terus memperkuat upaya stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya, sehingga dapat mendukung terjaganya stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.
Sumber : Merdeka.com