Sawang, Kundur News
Bekas galian pasir yang berbentuk danau dan sudah lama ditinggalkan oleh perusahaan penambangan pasir di Kecamatan Kundur Barat jumlahnya mencapai puluhan bahkan ratusan petak. Luas galian sangat berpariasi antara 1 ha hingga 5 ha atau lebih dengan kedalaman antara 1,5 sampai 3 meter.
Bekas galian pasir yang memiliki air yang cukup berkualitas sebenarnya sangat potensial untuk dijadikan lahan budidaya ikan. Akibat salah kelola akhirnya sampai saat ini ratusan petak bekas galian pasir tersebut hanya terbiar dan seolah-olah tak bertuan. Banyak masyarakat Kundur Barat yang tertarik untuk memanfaatkan lahan bekas galian pasir untuk menjadi tempat usaha budidaya ikan air tawar, namun sekali lagi kesulitan memperoleh ijin menjadi kendala tersendiri untuk memproduktifkan lahan tidur yang potensial itu.
Atan (55) salah seorang warga yang mulai menggeluti usaha budidaya ikan lele dumbo menyatakan bahwa melihat potensi yang sangat besar yang masih saja dibiarkan tak bermanfaat dirinya menyayangkan hal tersebut. “Melihat potensi bekas galian pasir yang jumlahnya cukup banyak dan tersebar mulai dari Desa Gemuruh, Kundur dan Kelurahan Sawang sayang jika hanya dibiarkan begitu saja. Jika memang pemerintah ingin menggalakkan usaha budidaya ikan air tawar, saya kira potensi Kundur Barat perlu diperhatikan,” kata Atan beberapa waktu yang lalu.
“Dengan tersedianya benih, pakan baik alami maupun buatan dan pembinaan yang kontiniu, saya yakin bekas galian pasir ini bisa disulap menjadi areal budidaya keramba yang akhirnya nanti bisa meningkatkan ketersediaan bahan pangan dan membuka lapangan kerja serta yang terpenting adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika hanya dibiarkan bekas-bekas galian pasir ini hanya akan menimbulkan persoalan seperti tempat berkembangnya nyamuk dan akan menambah jumlah lahan tidur yang ada di Karimun,” katanya lagi.
Lurah Sawang Sahrial saat ditemui menyatakan, bahwa di Kelurahan Sawang terdapat puluhan petak bekas galian pasir yang belum dimanfaatkan. “Di Kelurahan Sawang sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar untuk usaha budidaya ikan. Ada puluhan petak bekas galian pasir yang memiliki sumber air yang menurut saya cukup baik dan sampai saat ini belum satupun yang dimanfaatkan,” ujar Sahrial.
Masih menurutnya untuk pemanfaatan lahan bekas galian pasir tentunya perlu proses misalnya memastikan kepada pemilik lahan yang sebenarnya, apakah lahan tersebut boleh dimanfaatkan oleh warga meski hanya dengan status pinjam pakai,” ujarnya lagi. (kmd)