Tanjungbatu. Pembangunan berbagai macam Proyek yang ada di Kundur, khususnya yang sumbernya dari dana APBD Provinsi Kepulauan Riau, sampai saat ini jika dilihat dari kasat mata kita tidak ada satupun yang dapat diselesaikan dengan baik, atau dinikmati. Masing masing bangunan, mulai dari pembangunan pelabuhan Ponton, Pembangunan terminal pelabuhan Tanjungbatu, pembangunan puskesmas atau rumah sakit Tanjungbatu hingga pembangunan Tanggul di Kundur Utara.
Masing masing bangunan tersebut, ada saja permasalah tersendiri, sehingga bangunan yang kita harapkan dengan hasil yang sempurna, kini terkesan asal jadi atau amburadul. Padahal keseluruhan biaya yang dihabiskan untuk itu tidak sedikit, puluhan hingga ratusan miliar Rupiah. Apakah proyek-proyek pembangunan ini sekedar kedok untuk menyedot keuntungan tertentu, atau memang benar pembangunan demi memajukan Kepulauan Kundur. Mari bersama-sama kita menilainya!.
Menurut Zulhasnol. Selaku Komda Reclassering Indonesia wilayah Karimun Kepulauan Riau mengatakan kepada awak media baru baru ini, saat ini masyarakat sudah ingin sekali menikmati hasil pembangunan yang di pelopori oleh Gubernur H.M.Sani. Selaku gubernur, juga selaku putra Kundur tersebut, karena pembangunan baik Puskesmas atau rumah sakit, maupun terminal penumpang pelabuhan.
“Kita lihat aja sendiri pembangunan rumah sakit. Siapnya bangunan tersebut sudah berapa lama?, apalagi pembangunan Terminal penumpang di pelabuhan Tanjung batu. Apa harus menunggu bangunan tersebut roboh, baru sibuk mau di resmikan?, baru bisa di nikmati?. Apalagi bangunan tersebut sudah terjadi keretakan disana sini”. Ujar Zul.
Zul juga mengatakan sepakat kepada wartawan Kundur dalam hal ini bersama ASPEKK (Asosiasi Pers Kepulauan Kundur) untuk mengusut tuntas terhadap dugaan penyelewangan pembangunan Puskesmas atau Rumah sakit Tanjungbatu yang di duga masyarakat dirugikan hingga miliaran Rupiah.
“Saya tidak habis fikir melihat fisik bangunan Rumah sakit yang sangat simple tak ubah seperti Ruko tersebut menelan dana hingga 18 Miliar lebih. Apalagi setelah saya lihat sendiri dari hasil temuan tim ASPEKK , terlalu bnyak penyimpangan penyimpangan, sehingga masyarakat dirugikan hingga miliaran Rupiah”. Kata Zul dengan wajah kecewa.
Zul juga berharap kepada pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, walaupun terlalu banyak ditemukan penyimpangan-penyimpangan, namun diharapkan sesegera mungkin dapat diresmikan penggunaan pembangunan Baik terminal penumpang maupun Rumah Sakit. Sehngga kerugian masyarakat tidak semakin bertambah.
Klik disini untuk membaca kejanggalan pembangunan Rumah Sakit