Tanjungberlian – Pembangunan sebuah pasar fugsional tak ubah seperti parkir yang dibangun di Parit Senang, Kundur Utara, Sekretaris Camat (Sekcam) Kundur Utara, Syaifullah, berlagak seolah-olah baru mendengar program PISEW (Pengembangan Infrastruktor Sosial Ekonomi Wilayah), yang dibangun diwilayahnya tersebut.
“Entah, saya tak tau itu. Orang tak ada yang melapor ke Saya. Lebih jelasnya tanya ke Kasi PMD,”kata Syaifullah, di Kantor camat Kundur Utara, Tanjungberlian, Selasa (20/11/18).
Kasi PMD (Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa), Kecamatan Kundur Utara, Suratman, herannya malah menyebutkan Sekcam yang lebih mengetahui tentang program pembangunan tersebut.
“Coba tanya ke pak Sekcam, dia lebih mengetahui tentang pembangunan tersebut,” kata Suratman.
Dikatakan Suratman, pembangunan pasar pungsional dibangun telah sesuai dengan prosedur yang ada, salah satunya persetujuan dari masyarakat setempat di Parit Senang di Desa Sei Ungar Utara. Namun saat ditanya daftar kehadiran masyarakat saat rapat persetujuan pembangunan pasar fungsional itu, PMD KUTA enggan menunjukan bukti kehadiran masyarakat.
“Kalau bukti rapat, kita pun tidak tahu, tidak ada pada kita, jelasnya dihadiri juga oleh Kades Sei Ungar Utara. Lebih jelasnya tanyakan ke pak haji Sugeng, karena dia selaku BKAD,” kata Suratman.
BACA: Bukan Bentuk Pasar Tapi Bentuk Parkir, Juga Bukan Parkir Tapi Pasar
Pembangunan pasar fungsional di Parit Senang Kundur Utara, merupakan pembangunan bersumber dari APBN melalui program PISEW, Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Cipta Karya.
Pembangunan terdiri dari satu paket, pembangunan pasar fungsional dan penambakan jalan di Tanjung berlian barat, dengan total anggaran sebesar Rp 600.000.000,-.
Menurut pengakuan Suratman, dirinya juga tidak mengetahui seberapa panjang jalan yang dilakukan penimbunan, pada paket tersebut.
“Yang kami tahu, itu terbagi dua, pembangunan pasar, dan penimbunan jalan. Namun kami juga tidak tahu seberapa panjang jalan yang dilakukan penambakan,” kata Suratman.
Korporasi yang terorganisir dalam delik pembangunan pasar program PISEW yang semua serba tidak tahu itu, kini terus saja menjadi pembicaraan hangat masyarakat Kundur bak seperti ‘PISAU’, bagaimana tidak, bangun pasar seperti parkir, telan anggaran hingga ratusan juta Rupiah.*