Inhil – Seorang bocah kelas 6 SD (Sekolah Dasar) di kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau, diduga menjadi korban penculikan dan pemerkosaan oleh Orang Tidak di Kenal (OTK).
Paman korban inisial M. mengatakan bahwa, pertama yang mengetahui korban sudah tidak ada dirumah adalah ibu korban, yang berbaring bersamanya di rumah neneknya.
“Yang pertama tau itu mamaknya, bangun tidur merasa anak tak ada di samping bangun lalu di cari dalam rumah, sekeliling rumah dari depan sampai belakang tidak ada, dicurigai oleh orang tuanya mungkin anak ini jatuh ke parit, karena di belakang rumah parit, dan setelah di cari-cari tetap tak ada,” kata M saat diwawancarai wartawan, di depan ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan, Jalan Veteran Tembilahan, Sabtu (29/1022).
M menjelaskan, sekitar setengah jam mencari keponakan (korban, red) didalam dan disekitar rumah, namun belum menemukan tanda-tanda keberadaan sang korban. Dan pada malam itu juga nenek korban meminta bantuan ke M untuk mencari korban.
“Mungkin kurang lebih setengah jam pencarian tadi hasilnya nihil. Nenek korban (mamak saya) menelepon saya tolong carikan anak ini. Kata mamak saya coba carikan di rumahnya, (rumah korban red) mana tau dia ada di sana. Sekitar 50 meter kurang lebih dari rumah neneknya itu, tersorot oleh senter motor saya bahwa anak itu ada di situ (romah kosong),” katanya lagi.
“Sekitar jam 2.30 WIB lebih kurang, di situ saya pun matikan motor, motor terparkir masih di tengah jalan, saya tak sadar lagi mau ngomong angkat keponakan saya tuh, saya gendong dalam keadaan tanpa busana, dan pada area sensitifnya ada ditemukan bercak darah,” sebut M.
Mendapati keponakannya terjaga, pihak keluarga mencoba berkomunikasi dengan korban, namun sayang korban belum bisa berkata-kata, dan hanya gagu saat ditanya oleh pihak keluarga.
“Kalau ditanya waktu itu dia tidak bisa ngomong, dia ngomongnya cuman gini eee gitulah jadi tak bisa ngomong jelas,” ujarnya.
Setelah mendapati korban, sang paman kembali menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mencari jejak-jejak pelaku dan barang bukti berupa baju korban.
“Saya antar anak tadi ke rumah, tidak lama kemudian saya datang lagi ke TKP saya tengok di situ ada rumput-rumput tidak banyak sekitar kalau lembaran daun rumput kecil ya sekitar 7 atau 8 daun rumput. Saya sempat turun ke samping rumah tempat korban ditemukan karena rumah kosong, gelap saya pakai senter mencari jejak, yang utama saya cari pakaian korban, tak ada,” tuturnya.
Terakhir katanya, pihak keluarga sudah memasukkan laporan ke pihak kepolisian dan memberikan kepercayaan kepada polisi untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.
“Sudah saya masukan laporan sekitar jam 8:00 wib pagi ke Polsek Tembilahan Hulu, kami semua percayakan kepada pihak kepolisian,” imbuhnya.
Sementara itu, secara terpisah, Kapolsek Tembilahan Hulu Iptu Ricky Marzuki saat dihubungi via telepon dan WhatsApp belum memberikan keterangan terkait laporan tersebut. Sampai berita ini diterbitkan, pihak media masih menunggu informasi lengkap dari pihak kepolisian.*