TEMBILAHAN – Bupati Indragiri Hilir, Haji Herman, menggelar rapat terkait pengadaan dan penjualan beras di wilayah Inhil.
Rapat yang berlangsung di Ruang Vidcon Diskominfops dihadiri oleh unsur Forkopimda, Ketua DPRD Inhil, Asisten II Setda Inhil.
Juga dihadiri Kepala Bulog Tembilahan, beberapa pimpinan OPD, serta pihak terkait lainnya pada Selasa (4/3/2025).
Dalam rapat tersebut, Kepala Bulog Tembilahan menyampaikan laporan terkait pengadaan beras hingga Maret 2025.
Berdasarkan data yang dipaparkan, realisasi pengadaan beras hingga bulan Maret telah mencapai 43.000 ton dari target 70.000 ton.
Sementara itu, produksi gabah di wilayah kerja Bulog Tembilahan diperkirakan mencapai 45.025 ton pada April mendatang, dengan estimasi produksi beras sebesar 24.763,97 ton.
Bupati Inhil, Haji Herman menekankan pentingnya stabilitas harga beras di tingkat petani dan konsumen.
Saat ini, harga Gabah Kering Panen (GKP) di Kabupaten Indragiri Hilir berkisar antara Rp 6.500 hingga Rp 7.000 per kilogram.
Sementara itu, harga beras di penggilingan mencapai Rp 12.000/kg untuk beras jenis Pulen dan Rp 14.000 – Rp 15.000/kg untuk beras jenis Pera.
“Dalam situasi ekonomi yang terus berkembang, kita harus memastikan keseimbangan antara harga jual petani dan keterjangkauan harga bagi masyarakat,” kata Haji Herman.
“Bulog memiliki peran penting dalam menyerap beras dengan harga yang wajar guna menjaga stabilitas pasokan dan harga di pasaran,” ujarnya.
Selain itu, rapat juga membahas mekanisme penjualan beras oleh Bulog. Penjualan beras dapat dilakukan melalui dua mekanisme utama, yaitu melalui program pemerintah (PSO) dan secara komersial.
Untuk penjualan komersial, Bulog mempertimbangkan analisa harga pasar serta faktor biaya operasional lainnya.
Beras yang dijual bisa dikemas dengan merek Bulog atau dikemas ulang dalam kemasan komersial untuk didistribusikan ke berbagai pihak, termasuk pengecer dan swasta.
Kepala Bulog Tembilahan menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung kebijakan daerah dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga beras di Indragiri Hilir.
“Kami terus berupaya menyerap beras petani dengan harga yang kompetitif dan menyalurkan ke pasar sesuai dengan regulasi yang berlaku,” katanya.
Dengan langkah strategis yang dibahas dalam rapat ini, diharapkan ketersediaan dan stabilitas harga beras di Inhil tetap terjaga, sehingga masyarakat dapat memperoleh beras dengan harga yang terjangkau tanpa merugikan petani lokal.