KARIMUN – Bupati Karimun Aunur Rafiq meninjau langsung keluarga Adea Fitri, yang kondisinya sedang sulit sementara harus merawat enam orang anaknya, sedangkan sang suami tersandung kasus dan telah dititipkan ke Rutan Tanjungbalai Karimun.
Karena kondisi yang sedang sulit, sampai-sampai salah seorang anaknya yang berusia tiga tahun meninggal dunia, saat dirawat di RSUD Muhammad Sani atas sakit paru-paru yang di derita. Selain itu, seorang anaknya yang lain telah putus sekolah. Sehingga menjadi perhatian dari Aunur Rafiq.
“Setelah kita turun dengan mengerahkan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Camat Karimun, Lurah Sungai Lakam Timur, RW/RT, Babinsa, Tim Konseling dari Kementrian Sosial. Kita ingin melihat Permasalahan secara detail apakah keluarga Ibu Adea Fitria ini memang belum pernah mendapatkan bantuan apapun sebelumnya,” kata Rafiq, Minggu (2/8).
Dijelaskan Rafiq, seharsunya kondisi anak-anak Adea Fitria harusnya ditangani oleh ibu-ibu P2TP2A, tindakan-tindakan terhadap anak dan sebagainya. Namun sampai saat ini hal itu belum terkoordinasi dengan baik.
“Tapi pada intinya sudah tertangangi, karena yang pertama masalah kasus pencabulan terhadap anak Ibu Adea Fitri sudah ditangani oleh pihak Kepolisian. Kemudian berkaitan dengan masalah kejiwaannya juga sudah konsultasikan dengan Rumah Sakit, dengan ditangani oleh dokter jiwa dan psikolog,” terang Rafiq.
Mengenai anaknya yang putus sekolah, Rafiq juga berjanji akan memasukkan anaknya kembali ke sekolah. Yang diawali dengan memberikan bantuan perlengkapan sekolah.
“Saya minta Dinas Pendidikan agar memantau anak-anaknya, supaya tidak lagi sampai putus sekolah,” pinta Rafiq.
Terkait kondisi rumahnya, Rafiq meminta kepada Lurah setempat agar dapat diikutsertakan kedalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Perumahan dan Pemukiman.
“Ibu Adea Fitria juga akan kita berikan pekerjaan sebagai petugas kebersihan menyapu jalan. Sehingga akan memiliki penghasilan tetap bagi keluarganya,” ucapnya.(*)