Nurul Insyra Natsya
Nurul Insyra Natsya

Opini – Istilah mangrove berasal dari istilah yang digunakan untuk salah satu vegetasi hutan mangrove yaitu Rhizophora sp (bakau). Menurut MacKinnon dkk. (2000) hutan mangrove adalah nama kolektif untuk vegetasi pohon yang menempati pantai berlumpur di dalam wilayah pasang surut, dari tingkat air pasang tertinggi sampai tingkat air surut terendah.

Hutan mangrove hanya terdapat di pantai yang kekuatan ombaknya terpecah oleh penghalang berupa pasir, terumbu karang atau pulau

Untuk melestarikan mangrove kita sangat butuh peran masyarakat. Dengan Melestarikan Mangrove kita dapat mencegah Intrusi Air laut dan Abrasi pantai. Intrusi air laut,fenomena ini dapat terjadi ketika muka air tanah pada pada akuifer lebih rendah dari pada permukaan permukaan laut rata-rata, sehingga air laut akan menyusup masuk ke arah darat. Abrasi adalah pengikisan pantai akibat adanya gelombang dan arus, jika di biarkan maka akan terjadi pengikisan dan mengakibatkan air laut bida membanjiri sekitar pantai, ini bisa terjadi akibat tidak adanya pohon mangrove di tepian pantai.

Kelurahan Tanjung Batu Kota, Kecamatan Kundur, Kabupatan Karimuun, Mangrove di jadikan tempat wisata Bahari ada pantai ketapang yang lokasinya Sei Ungar, Kundur, Kabupaten Karimun. Selain di jadikan wisata Mangrove juga bisa di jadikan penahan untuk kuat nya gelombang karea memliki akar yang kuat.

Inilah peran Masyrkat sangat kita butuhan dalam melestarikan mangrove. Karena jika ekositem mangrove rusak itu sangat berdapak bagi lingkungan.*

Ditulis oleh    : Nurul Insyra Natsya
Status          : Mahasiswa
Jurusan         : Ilmu Kelautan
Universitas     : Universitas Maritim Raja Ali Haji

Previous articleBupati Karimun Positif Covid, Sebelum Keluar Hasil Positif Sempat Ikuti Berbagai Kegiatan dan Pertemuan
Next articleProkes Mulai Berkurang, HIMAP2K Pekanbaru Bagi-bagi Masker dan Takjil