Inhil – Pencegahan Stunting, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Indragiri Hilir, menggelar Sosialisasi Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) Kampung KB (Keluarga Berkualitas), di Gedung Wanita Jalan Sungai Beringin Tembilahan, Kamis, (9/6/2022).

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) R. Arliansah S.Si., ME dalam laporannya menjelaskan bahwa tentang pasangan sosialisasi dasar hukum diantaranya, keluarnya peraturan Presiden Indonesia nomor 72 tahun 2021 tentang Stunting. Surat BKKBN Provinsi Riau nomor 1916/PT.412/Y2/2021. Tanggal 25 Agustus 2021, tentang implementasi konsep Dashat di kampung Keluarga Berkualitas di Provinsi Riau.

“Tujuan sosialisasi ini adalah, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam permasalahan dapur sehat atau stunting di kampung Keluarga Berkualitas (KB) dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting di tingkat Desa atau kelurahan, peserta sosialisasi sebanyak 50 orang, dari organisasi perangkat daerah atau mitra kerja yang terkait, lurah, kepala Desa di 20 lokasi kampung KB penyuluh keluarga berencana (PKB),” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau Dra Mardalena Wati Yulia MSi yang diwakili oleh sekretaris BKKBN Provinsi Riau Drg Mita Maya Don dalam sambutannya menjelaskan Stunting itu penting untuk diatasi karena angkanya di Indonesia masih sangat tinggi.

“Penyebab masalah stunting adalah kondisi kesehatan dan asupan nutrisi yang tidak optimal, dengan adanya DASHAT, kami berharap setiap ibu hamil, ibu yang hendak hamil, dan ibu menyusui lebih diperhatikan asupan nutrisinya sehingga terlahir generasi penerus yang optimal, sehat dan berkualitas,” ujarnya.

Mita menambahkan bahwa Dapur Sehat Atasi Stunting akan ada dalam Kampung Keluarga Berkualitas (KB) dan menjadi pusat gizi serta pelayanan pada anak stunting.

“Kegiatan DASHAT sendiri mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta baduta/balita. Dalam hal ini, masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bercita rasa, dan bergizi baik dan dipadukan dengan berbagai kegiatan kemitraan. Melalui model pengelolaan sosial, komersial dan kombinasi,” imbuhnya.

Adapun DASHAT merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang, bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu. Melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya.

Sementara itu Bupati Inhil HM Wardan yang yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Inhil H. Tengku Jauhari dalam sambutannya mengatakan, kegiatan posyandu selama pandemi sempat terhambat, tumbuh kembang balita sangat ditentukan juga oleh asupan makanan yang diberikan sehingga melalui intervensi spesifik dan sensitif menjadi penting.

“Berharap dengan DASHAT permasalahan stunting yang terjadi di daerah-daerah dapat diatasi dan persiapan ibu hamil dalam melahirkan anak yang sehat, juga diperolehnya pengetahuan dan keterampilan penyiapan pangan sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal, Selain itu meningkatnya kesejahteraan keluarga, melalui keterlibatannya dalam kelompok usaha keluarga/masyarakat yang berkelanjutan,” imbuhnya.*

Previous articleJeritan Derita Masyarakat Desa Batang Tuaka, Nikmati Air Bersih Hanya Menanti Hujan
Next articleMencabuli Dua Bocah, Pria Ini Ditahan Polisi