TEMBILAHAN – Dua orang meninggal dunia setelah terlibat cek cok hingga berujung penikaman yang terjadi di Jalan Kapten Muhktar, Kelurahan Tembilahan Hilir, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Jum’at (4/10) malam.
Sekitar pukul 22.10 Wib, korban yang diketahui bernama Zulfeno Akbar alias Enjo (22) ditikam oleh pelaku yang diketahui bernama Riyan (25).
Enjo seketika roboh akibat tusukan senjata tajam (sajam) tersebut di bagian punggung, sementara Riyan juga mengalami luka tusukan di bagian perut hingga bagian ususnya terburai atau keluar.
Keduanya sempat di bawa warga ke RSUD Puri Husada Tembilahan, namun nyawa Enjo tidak terselamatkan dan di nyatakan meninggal dunia dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Sementara Riyan langsung mendapatkan penanganan medis dari pihak rumah sakit akibat mengalami luka serius di bagian perut akibat ditikam teman Enjo yang kabur dan belum diketahui identitasnya.
Kasatreskrim Polres Inhil AKP Anggi Rian Diansyah membenarkan peristiwa berdarah yang terjadi di wilayah hukum Polres Inhil tersebut.
Namun menurut AKP Anggi, belum ada laporan yang masuk ke Polres Inhil terkait peristiwa penikaman tersebut.
“Belum ada yang diperiksa, dari pihak keluarga korban belum ada yang ke polres,” ujar AKP Anggi singkat saat dikonfirmasi Tribun Pekanbaru, Sabtu (5/10) pagi.
Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan dan berbagai sumber, korban meninggal dunia yang diketahui bernama Enjo sebelumnya menghentikan dan memanggil pelaku Riyan sekitar pukul 21.30 Wib.
Kemudian Enjo di datangi oleh Riyan dan seorang temannya (belum diketahui identitasnya) di depan Toko Bandung Fashion.
Enjo pun memalak atau meminta sejumlah uang, Riyan yang merasa tidak terima kemudian mengeluarkan sajam dari pinggang dan langsung menusuk Enjo) dibagian punggung sebelah kiri.
Melihat hal tersebut, teman Enjo (belum diketahui identitasnya) langsung mengejar Riyan yang lari ke ruko samping Plaza dekat toko normal dan menikam Riyan di bagian perut sekitar 5 cm.
Nama dari teman pelaku dan nama teman korban belum diketahui, kejadian ini di duga terjadi karena adanya indikasi dendam lama.
Kemudian warga membawa keduanya ke RSUD Puri Husada Tembilahan, Enjo dinyatakan meninggal dunia dan Riyan sudah mendapatkan penanganan medis dari pihak rumah sakit.
Namun nyawa Riyan tidak terselamatkan setelah mengalami luka serius di bagian perut. Pihak RSUD Puri Husada mengkonfirmasi Riyan menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (5/10) pagi.
“1 orang (Enjo) datang ke IGD sudah keadaan meninggal dunia. 1 nya lagi (Riyan) pagi ini meninggal di ruang ICU setelah berusaha diberikan pertolongan medis,” ucap Dirut RSUD Puri Husada dr Rahmat Susanto kepada awak media.