Kundurnews – Hujan deras melanda Kota Suci Makkah Al Mukarammah. Hujan yang berlangsung sejak Jumat (11/9) sore waktu Arab Saudi atau pukul 21.00 WIB ini disertai dengan angin kencang dan suara gemuruh. Imbasnya, menjelang maghrib crane alias alat berat menimpa Masjidil Haram.
Menurut informasi yang diterima Kementerian Luar negeri RI sebanyak 62 jamaah haji meregang nyawa, sementara 30 lainnya luka-luka. Belum diketahui jumlah WNI yang terluka atau tewas dalam insiden tersebut. Beredar kabar dua WNI cedera dalam kondisi kritis, tapi informasi itu belum bisa diverifikasi oleh Pejabat Kemlu, Arsyad, Ketua Daerah Kerja Makkah.
Syaiful, salah satu warga negara Indonesia yang tinggal di sana mengatakan hujan es kali ini merupakan sebuah hal yang jarang terjadi di tanah suci.
“Kejadian seperti ini jarang terjadi selama ini,” ungkap pria yang sudah 12 tahun bermukim di Arab Saudi ini seperti dilansir Antara.
Hal serupa diungkapkan Kepala Seksi Katering Daker Makkah Ahmad Abdullah Yunus. Ahmad yang sempat bermukim di tanah suci mengungkapkan jika penduduk Arab Saudi kerap khawatir apabila turun hujan.”Biasanya orang Arab khawatir kalau turun hujan,” ungkapnya.
Pasalnya, lanjut Ahmad, lantaran intensitas hujan yang jarang turundi kawasan tersebut membuat warga tidap siap mengantisipasinya. Di Tahun 2010 Makkah dan Jeddah pernah dilanda banjir yang menimbulkan korban jiwa.
20 Jemaah Haji Indonesia Luka Luka
Musibah menimpa jamaah haji di Masjidil Haram, Makkah. Akibat badai, sebuah crane jatuh dan menimpa para jamaah haji. Dikabarkan sedikitnya 62 orang tewas.
Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, badai kencang menerjang Makkah. Alat berat tersebut jatuh menimpa puluhan jamaah. Sedikitnya 20 jamaah asal Indonesia luka-luka.
“Jumlahnya masih didata. Sejauh ini sekitar 20 jamaah yang kita ketahui. Ini terus dipantau. Mudah-mudahan tidak ada (tewas),” kata Menag, Sabtu (12/9).
Pihaknya masih mengidentifikasi para korban. Menag meminta keluarga jamaah haji di Indonesia tetap tenang.
“Kita sudah tangani rumah sakit. Sebagian melakukan penyisiran kalau-kalau ada jamaah yang menjadi korban,” katanya.
+
Merdeka.com