Inhil — Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung, mengelar latihan Penanggulangan Bencana kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla) Korem 031/Wira Bima tahun 2022, di PT bumi Palma Lestari Persada Sinarmas Agribusiness and food, kecamatan Enok, kabupaten Indragiri Hilir, Senin (21/11/2022) pagi.
Melalui pelatihan penanggulangan bencana alam Korem 031/Wira Bima siap melaksanakan tugas bantuan kepada Pemda provinsi Riau dalam rangka mendukung tugas pokok Kodam 1/Bukit Barisan.
Untuk diketahui Danrem dalam kesempatan tersebut Penyematan tanda peserta pelatihan penanggulangan bencana alam Karhutla. Kepada 3 perseta. Tampak hadir, Dandim 0314/Inhil Letkol Arh Nahruddin Roshid, Bupati Inhil yang diwakili Sekda Kab Inhil, Kajari diwakili, Kapolsek Enok , kepala BPBD, kadis Damkar, camat Enok dan tamu undangan lainnya.
Dalam amanatnya Danrem 031/WB ia mengatakan bahwa. Untuk pertama melakukan latihan secara terintegrasi baik dari komando kewilayahan dalam hal ini Kodim seluruh jajaran Korem 031/Wira Bima, kemudian dari BPBD dari Basarnas dari Damkar kemudian ada juga dari rekan-rekan khususnya dari pihak perusahaan Kemudian dari kepolisian serta seluruh jajaran Kodim Se-Riau.
“Pelatihan ini adalah salah satu bentuk kita menyiapkan kekuatan yang ada di wilayah stakeholder terkait untuk menghadapi bencana khususnya Karhutla tetapi juga benar-benar dengan penuh perhitungan yang matang,” katanya.
lanjut Danrem dengan demikian diharapkan terbangun komunikasi dan koordinasi di antara stakeholder ini bagaimana cara bersama menghadapi bencana-bencana yang terjadi di wilayah sehingga kedepan diharapkan dengan latihan ini dan terbangunnya komunikasi dan koordinasi yang baik.
“Maka diharapkan apabila terjadi sesuatu hal maka penanganan bencana ini bisa lebih efektif dan efisien dan mengurangi korban yang terjadi dan kerugian-kerugian yang lain hari ini kita berharap semua pihak secara sungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan ini sehingga latihan ini juga bisa mencapai sasarannya,” tandasnya.
Dandrem di mana berdasarkan catatan BMKG pada Tahun 2022 khusus di Riau diperkirakan akan ada tujuh bulan musim kemarau dari 12 bulan 5 bulan hujan lebihnya dapat musim kemarau yang mengandung potensi jadinya kebakaran hutan oleh karena itu kebakaran hutan ini adalah salah satu potensi ancaman yang berada di wilayah provinsi Riau.
“Karena itu kita masing-masing unsur yang berada di wilayah harus membangun sistem dalam menghadapi potensi bahaya berdasarkan evaluasi penanggulangan kebakaran hutan di wilayah provinsi Riau masih terdapat berbagai kendala di lapangan salah satunya adalah kurang terlatihnya prajurit maupun stakeholder terkait dalam membangun sistem untuk melaksanakan kegiatan penanggulangan kebakaran hutan lahan kurangnya alat dan sarana pendukung serta kurangnya keterpaduan langkah dan tindakan antar instansi berkaitan dengan hal tersebut maka latihan penanggulangan bencana alam kebakaran hutan dan lahan Tahun anggaran 2022 yang akan kita laksanakan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan satuan kewilayahan dalam merencanakan mempersiapkan dalam melaksanakan tugas bantuan kepada pemerintah daerah dalam rangka penanggulangan bencana alam,” imbuhnya.
Terakhir dia berpesan sangat berharap para prajurit serta peserta latihan yang terlibat dalam pada latihan ini dapat mengikuti dengan baik selama kurang lebih 5 hari.
Sementara itu Dandim Letkol Arh M.Nahruddin Roshid,S.E.,M.Tr.(Han) selaku tuan rumah Pelaksanaan Penanggulangan Bencana kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla) Korem 031/Wira Bima tahun 2022, sangat berharap kegiatan tersebut dalam terlaksana dengan baik, dan para peserta yang mengikuti bisa berkerjasama dengan baik.
“Semoga dengan paltihan ini apabila kita mendapatkan musibah kebakaran, tentunya sudah mempunyai para peserta yang sudah handal dalam Karhutla, tapi kita juga berharap tidak ada lagi Karhutla di Inhil khususnya Riau,” ujarnya.
Sebagai Tuan rumah, Dandim 0314/Inhil mengatakan selamat kepada para peserta yang mengikuti paltihan dalam Karhutla, dan mampu beradaptasi di kabupaten Indragiri Hilir selama kurang 5 hari dan pulang ke daerah masing-masing mempunyai ilmu yang sudah diberikan oleh narasumber yang berkompeten,” pungkasnya.