Karimun Max Owners Menyisiri Sisi Timur Sumatera

Karimun – Komunitas sepedamotor asal Kabupaten Karimun, yang menamakan dirinya Karimun Max Owners, menginjakkan kakinya pada titik Nol Kilometer di Indonesia tepatnya di Pulau Sabang, Nagroe Aceh Darussalam (NAD), dalam agenda touring bersama komunitas Max series.

Rombongan yang terdiri dari sembilan pengendara sepedamotor dari jenis Max series itu, mulai bergerak dari Kabupaten Karimun pada Selasa pekan lalu (2/7), dengan menggunakan angkutan penyeberangan kapal roro menuju Tanjungbuton – Riau. Selanjutnya, mereka langsung bergerak menyisiri sisi timur Sumatera dengan melintasi Dumai, Tebing Tinggi, Medan, Langsa, dan Lhokseumawe. Sehingga baru tiba di Banda Aceh pada Jumat kemarin (5/7).

Ketua Karimun Max owners (KAMO), Hermes Saing mengatakan, setibanya di Aceh, rombongan melanjutkan perjalanan menuju titik Nol Kilometer-Sabang, dengan cara menyeberangi laut.

“Kami langsung kibarkan bendera setelah tiba di titik Nol Kilometer Indonesia. Tak lupa dengan ucapan syukur sudah tiba di ujung Indonesia. Dari sembilan orang ikut dalam touring ini, dua rider diantaranya berasal dari Bintan Island Max Owners, dan satu rider Max Rider Community Tanjungpinang, sisanya tim kita dari KAMO,” jelas Hermes, Rabu (10/7).

Hermes juga mengharapkan doa dari keluarga dan masyarakat agar rombongan dapat kembali ke kampung halaman masing-masing dengan selamat, tanpa ada kendala apapun.

“Kami akan langsung bergerak hari ini menuju kampung halaman. Dengan melintasi kota kota di Pulau Sumatera. Mohon doanya agar selamat sampai tujuan,” harapnya.

Salah seorang rider dari KAMO, Faizal menambahkan, banyak pengalaman berharga yang didapat selama dalam perjalanan menuju titik Nol Kilometer Indonesia di Sabang-Aceh.

“Kurang lebih tiga hari lamanya perjalanan kami, baru tiba di titik Nol Kiometer Indonesia. Alhamdulillah semuanya sehat dan selamat sampai tujuan. Sangat banyak pengalaman yang kami rasakan selama dalam perjalanan,” kata Faizal.

Salah satunya lanjut dia, pengalaman paling berharga adalah rasa solidaritas dan kekeluargaan antar tim rider yang sangat penting, kekompakan dan tetap mengutamakan keselamatan dijalanan.*

Previous articlePlt Kakanwil KEMHAN: Banyak Negara Yang Memiliki Kepentingan Langsung Maupun Tidak Langsung Dengan Indonesia
Next articleDukungan Moril Untuk Nurdin Bakal Dibawa ke KPK, Warga Karimun Bubuhkan Tandatangan