KARIMUN – Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun menemukan lima kasus gizi buruk yang didata sepanjang Januari hingga April tahun 2018 ini. Angka tersebut cenderung meningkat dibanding sepanjang tahun 2017 lalu yang hanya tercatat dua kasus gizi buruk se Kabupaten Karimun.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rahmadi mengatakan, lima kasus yang tercatat sampai saat ini antara lain terdapat tiga kasus di Karimun, satu di Kundur dan satu di Moro.
“Ada dua penderita yang sampai saat ini masih terus dalam pantauan tim medis. Satu diantaranya dirawat di Pekanbaru dan satu lagi dalam pantauan medis di Puskesmas Tanjungbatu,” kata Rahmadi, Kamis (12/4).
Untuk penderita gizi buruk di Kecamatan Kundur saat ini tengah menuju masa pemulihan dan sudah sampai pada fase gizi sedang. Fase dimana dari gizi buruk menuju gizi baik.
“Yang di Kecamatan Kundur tepatnya berada di Kelurahan Tanjungbatu Kota bernama Arumi Aisyah Fira Ridwan berusia satu tahun. Bayi ini karena alergi susu, sehingga dia terdeteksi kena gizi buruk,” ucap Rahmadi lagi.
Menurutnya, rata-rata penderita gizi buruk dikarenakan faktor penyakit seperti alergi terhadap susu sapi. Sehingga sulit menemukan susu yang cocok bagi balita, sehingga mengalalmi kurang gizi. Penyebab lainnya juga karena faktor ekonomi.
“Alhamdulillah tinggal dua pasien yang kondisinya masih terus dalam pantauan kami. Kalau yang dirawat di Pekanbaru itu merupakan warga dari Kecamatan Moro,” katanya.
Rahmadi juga meminta kepada para orang tua untuk rutin membawa bayinya ke Posyandu, selain memantau perkembangan kesehatan bayi, juga bertujuan untuk mengetahui apakah ada kasus gizi buruk atau tidak.(*)