Inhil – Direktur CV Kelapa Gading, Imran Chaniago membantah informasi progres pelaksanaan pekerjaan Mall Pelayanan Publik (MPP) hanya mencapai 33.3 persen.
Imran Chaniago, SH menyebutkan pekerjaan yang memiliki anggaran Rp 12.322. 173. 437,18 tersebut progresnya sudah mencapai 38 persen dan pihaknya terus melakukan pekerjaan di lokasi.
“Bukan 33.3 persen, tapi sudah mencapai 38 persen. Yang mengetahui jalan dan tidaknya pekerjaan adalah kami di lapangan, dan kami selalu melakukan rapat evaluasi serta koordinasi dengan dinas. Jadi kami membantah informasi tersebut dan pihak kami terus kebut pekerjaan di lokasi sampai sekarang,” ujarnya, Kamis (24/11/2022).
Imran Chaniago juga menerangkan, mengenai durasi waktu pekerjaan tidak begitu signifikan dalam permasalahan pembangunan, karena menurutnya Addendum waktu bisa dilakukan jika pada pelaksanaan awal tidak terkejar.
“Untuk waktu pelaksanaan kita buru terus hingga akhir tahun, jika memang tidak terkejar pada Desember ini tentu kita minta addendum waktu sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Perpres 16/2018 jo. Perpres 12/2021),” terangnya.
Dengan adanya informasi yang tersiar di pemberitaan terkait progres pekerjaan, menurut Imran Chaniago hal tersebut tidak menghalangi pihaknya untuk terus bekerja dan pihaknya dengan tegas membantah pernyataan tersebut.
Imran juga menyebutkan Ia beserta dinas terkait sudah melakukan pertemuan membahas tentang ini, dan mereka sepakat untuk tetap fokus melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk dan teknis.
“Tidak ada masalah terkait informasi dari pernyataan berita tersiar di media, kami tetap terus bekerja sesuai juknis, mengenai informasi yang telah dimuat di media terkait progres tersebut tetap kami bantah karena fakta di lapangan tidak seperti itu,” imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, dikutip dari media Arrayyan.co yang telah memberitakan bahwa dari pantauannya di lapangan Senin, 21 November 2022, hanya bagian lantai yang pengerjaan sudah agak lumayan, itupun baru seminisasi dan belum dipasang porselin. Sementara untuk dinding lantai dasar, belum sama sekali, masih pengerjaan pancang pilar untuk bangunan lantai dua di atasnya.
Selain itu, tidak terlihat aktivitas luar biasa dari para pekerja, sebagaimana lazimnya orang ngebut ingin segera menyelesaikan pekerjaan, karena dikejar waktu mepet sesuai perjanjian kerja. Yang terlihar para pekerja di proyek tersebut sedikit dan terkesan santai. Padahal waktu pengerjaan hanya tinggal sekitar 1 bulan lebih.
“Informasi yang saya dapat, pengerjaan baru sekitar 30 persen. Dengan sisa waktu yang ada, saya pastikan bangunan itu tidak akan selesai. Makanya sudah beredar akan diberikan addendum kepada pihak rekanan,” ujar sumber media ini yang tidak mau namanya disebutkan.*