+
+
+
Keterangan resmi Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi menyatakan korban terus bertambah sejak katrol ambruk pada Jumat (11/09), pukul 17.23 waktu setempat.
Hingga Sabtu (12/09) dini hari, jumlah korban meninggal telah melampaui 100 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak dua orang merupakan WNI.
Berdasarkan keterangan kantor urusan haji Konsulat Jenderal RI di Jeddah, dua korban bernama Masnauli Hasibuan dari embarkasi Medan (MES 09) dan Siti Rasti Darmini dari embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 03).
Adapun korban cedera secara keseluruhan mencapai lebih dari 230 orang. Sedikitnya 23 orang ialah WNI. Mereka dirawat di Rumah Sakit An Nur, Rumah Sakit Jahir, dan Rumah Sakit King Abdullah.
Angin kencang
Direktur Jenderal badan tersebut, Letnan Sulayman Bin-Abdullah al-Amr, mengatakan angin kencang berkecepatan 83 km/jam dan hujan deras merupakan penyebab insiden. Foto dari tempat kejadian memperlihatkan alat derek berwarna merah yang besar jatuh menembus atap masjid.
Insiden itu, menurut Al-Amr, terjadi manakala para jemaah tengah mengikut salat Jumat.
Dia menambahkan bahwa penyelidikan akan dilakukan untuk meninjau kerusakan dan tingkat keselamatan di sekitar Masjidil Haram.
Sementara itu, melalui keterangan pers dari tim komunikasi kepresidenan, Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah yang terjadi di Masjidil Haram.
Presiden menjelaskan bahwa dirinya mendapat kabar adanya musibah itu saat baru tiba di Jeddah.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakanbahwa Presiden Jokowi bermaksud menjenguk langsung para korban di RS An Nur, tempat para korban musibah Masjidil Haram dirawat.
“Tapi atas berbagai pertimbangan, di antaranya pertimbangan masalah keamanan dari pemerintah Kerajaan Saudi Arabia tidak bisa menjenguk malam ini dan juga memerlukan waktu koordinasi yang cukup panjang,” ujar Anung.
Kunjungan Presiden ke Jeddah ini merupakan rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden ke Timur Tengah selama lima hari. Arab Saudi merupakan negara pertama yang dikunjungi, setelah bermalam selama dua hari, Presiden akan melanjutkan lawatannya ke Uni Emirat Arab dan Qatar.
BBC