Tokoh-Masyarakat-Kundur,-Ika-Haris

Kundur News – Tanjungbatu – Tidak diikut sertakannya pulau-pulau lain selain pulau Karimun besar didalam Festival Lomba Lampu Colok Karimun terbuka yang berhadiah puluhan juta rupiah oleh Dinas Pariwisata Karimun baru-baru ini, tuai beragam protes serta kecaman.

BACA: Wilayah Lomba Lampu Colok Karimun yang Berhadiah 26 Juta

Hasil penelusuran wartawan ke beberapa wilayah mulai dari masyarakat di wilayah Kundur, Kundur Utara, dan Kundur Barat, perlombaan yang kononnya mengangkat budaya Melayu tersebut, tidak ada satupun dari mereka yang berkomentar secara positif, ide/gagasan Dinas Pariwisata tersebut.

Maraknya komentar miring dari kekecewaan tersebut itulah seorang tokoh masyarakat Tanjungbatu, Ika Haris menyimpulkan, kemudian menyebutkan bahwa pihak penyelenggara festival dalam hal ini Dinas Pariwisata Karimun secara tidak langsung sudah mengundang kebencian masyarakat, dan tidak layak menjadi pejabat pemerintah, karena Oknum Dinas Pariwisata Karimun itu tidak pancasilais.

“Ini sudah tidak betol, sudah terlalu banyak masyarakat kita protes, kecewa. Ini sama saja menyudutkan. Mengundang kebencian, sama kalau diartikan dengan tidak Pancasila. Dari sila ke 2,3,4 dan 5. Festival  itukan menggunakan APBD. Kalaupun dia (Dinas Pariwisata.red) ingin menyelenggarakan pertandingan atau festival budaya hanya untuk Kecamatan tertentu, mereka kan bisa aja menyalurkannya, atau melalui organisasi-organisasi masyarakat islam tertentu, di dalam pulau tersebut. Jangan menggunakan bahasa Festival lampu Colok Karimun dari dinas Pariwisata Karimun”. Ujar Haris, di Kafe Yuni FC Tanjungbatu (21/6).

Tokoh masyarakat Kundur asal Tanjungsari Qauman ini juga berpesan agar media ini, Kundur News harus mempublikasikan segala kekecewaan masyarakat tersebut.

“Media ini jangan tidak tulis. Tulis biar Bupati tau. Kita semua di Karimun ini sama. Mana persatuan yang adil dan beradap. Dan sila-sila lainnya”, tegasnya.

Tanggapan serius, kecewa, bahkan ada dari beberapa kelompok pemuda di Tanjungbatu (23/6) yang memeberikan pernyataan yang sedikit nyeleneh. Mereka malah menyebutkan akan melempari Kepala Dinas Pariwisata Karimun, Wakmin dengan botol bekas minuman, sekiranya Wakmin lagi bernyanyi dan berjoget di Kundur.

“liat aja nanti, kalau Wakmin berjoget-joget, bernyanyi, kita ramai-ramai lempari pakai botol aqua”.

Previous articleLomba Lampu Colok 1438 H di Kundur
Next articleTaman Budaya Didorong Kembangkan Agenda Seni-Budaya Harian