INHU – Bu (15) terpaksa harus kehilangan mahkotanya setelah direnggut paksa oleh HS (40) seorang asisten di PT Runggu di Desa Anak Talang Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Kejadian tersebut tidak diduga oleh korban, yang selama ini kenal dengan pelaku.

Kapolres Inhu AKBP Ari Wibowo SIk kepada merdeka.com Sabtu (23/1) mengatakan, korban didampingi orangtuanya mendatangi Polsek batang Cenaku guna melaporkan HS yang telah memerkosanya.

“Dalam laporannya, korban mengatakan kejadian itu pada Selasa (5/1) sekitar pukul 23.00 wib, saat korban menonton TV bersama dua temannya di Barak dalam perusahaan tempat pelaku bekerja. Usai menonton ketiganya pun tertidur,” ujar Ari.

BACA :  Satreskrim Polres Karimun Berhasil Tahan Seorang Pria Atas Kasus Pencabulan Anak Dibawah Umur

Pelaku membangunkan korban dan mengajak masuk ke kamar miliknya. Namun, korban menolak karena khawatir terjadi hal yang tak diinginkan. Karena pikirannya sudah dirasuki setan, kemudian HS mencari cara lain.

“Lalu pelaku menggendong korban dengan paksaan, kemudian masuk ke dalam kamarnya,” kata Ari.

Di dalam kamar, HS membuka baju dan celana korban, pada saat itu korban berusaha melawan dengan cara mendorong pelaku namun tidak mampu karena kalah tenaga. Pelaku kemudian berhasil menyetubuhi korban di bawah paksaan dan ancaman. Setelah puas melampiaskan napsunya pelaku membiarkan korban keluar dari kamarnya.

BACA :  Satreskrim Polres Karimun Berhasil Tahan Seorang Pria Atas Kasus Pencabulan Anak Dibawah Umur

Sambil menangis korban pun pulang ke rumahnya lalu mengadukan kejadian tersebut kepada orangtuanya. Sontak saja aduan korban membuat keluarganya marah selanjutnya melaporkan perbuatan pelaku ke kantor polisi.

“Setelah mendapat laporan dari korban, polisi langsung memintai keterangan dari para saksi. Korban juga langsung di visum ke RSUD Indrasari Pematang Reba,” kata Ari.

BACA :  Satreskrim Polres Karimun Berhasil Tahan Seorang Pria Atas Kasus Pencabulan Anak Dibawah Umur

Selanjutnya, polisi mengecek lokasi diperkosanya korban oleh HS. Setelah sampai di Barak perusahaan tempat HS berdomisili, polisi tidak menemukan asisten perkebunan tersebut.

“Pelaku tidak ada di Barak tersebut. Saat ini petugas masih mengejarnya. Mudah-mudahan segera ditangkap,” pungkas Ari.

(Merdeka.com)

Previous articleBanjir yang merendam Desa Buluh Cina di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau
Next articleRatusan Karyawan PT Timah Unjuk Rasa Meminta Untuk Direksi Utamanya Mengundurkan diri