Kundur News – Jakarta – Gedung perusahaan percetakan PT Trisakti Mustika Grafika di Jalan Prof Hamka Kelurahan Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah terbakar, Minggu (1/2). Sejumlah barang produk percetakan milik perusahaan tersebut ludes dilahap si jago merah. Belum diketahui berapa kerugian dan barang apa saja yang terbakar.
Perusahaan ini pernah diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi e-KTP di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2011-2012, pada 19 Mei 2014 lalu. Kabarnya, perusahaan PT Trisakti Mustika Grafika ini adalah pencetak blanko e-KTP yang sedang diselidiki oleh KPK.
Kebakaran pertama kali diketahui oleh satpam setempat, Usman Bintoro (35). Awalnya Usman sedang melaksanakan tugas piket di pos keamanan yang lokasinya di depan perusahaan tersebut.
Usman bermaksud mengontrol di sekeliling perusahaan. Namun tak lama kemudian, Usman justru mendapati asap hitam tebal dari dalam gudang.
“Saya langsung cek. Tapi api sudah membesar dan membakar barang-barang di dalam gudang,” ujar saksi yang merupakan warga Jalan Wonodri Kebondalem RT 4 RW VII Keluarahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang itu.
Hal itu membuat Usman kepanikan. Dia lantas berteriak meminta bantuan kepada rekan-rekan kerjanya yang masih berjaga di depan. Tak lama kemudian, Usman bersama rekan-rekannya berusaha memadamkan api dengan menggunakan fire hydrant.
“Akan tetapi, api tetap tidak mampu dipadamkan dan membakar secara cepat,” jelasnya.
Saksi kemudian menghubungi petugas dinas kebakaran melalui telepon. Tak lama berselang, sebanyak empat mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Sejumlah petugas langsung berjibaku memadamkan api yang sudah melahap gedung. Kurang lebih dua jam, api berhasil dijinakkan.
Namun demikian sejumlah barang-barang berharga di dalam gudang perusahaan percetakan tersebut habis dilalap api.
Kapolsek Ngaliyan Kompol Saprodin mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Pihaknya juga masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. “Kami menunggu hasil Labfor. Saksi-saksi juga sudah diperiksa,” katanya.
Untuk kerugian material juga belum bisa ditaksir. Namun diperkirakan mencapai miliaran. Sebab sejumlah mesin cetak di perusahaan tersebut juga tak luput dilalap api.*
(merdeka com)