Kundur News – Denpasar – Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali menyerukan pentingnya gerakan deteksi dini kanker serviks dan panyudara. Seruan tersebut sebagai tindaklanjut dari arahan Ibu Negara Hj.Iriana Joko Widodo dalam upaya melakukan sosialisasi pentingnya deteksi dini dan pencegahan kanker serviks melalui IVA test.
Seruan tersebut disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny.Ayu Pastika pada kegiatan Pencanangan Gerakan Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker melalui Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) Test di Puskesmas II Dawan Kabupaten Klungkung, Kamis (27/4).
Ancaman penyakit kanker, khususnya yang menyerang organ kewanitaan seperti serviks (leher rahim) dan payudara belakangan makin mengkhawatirkan. Lembaga riset kanker internasional merilis data yang menyebut jenis kanker yang paling banyak diderita perempuan adalah kanker payudara dan serviks.
Ayu Pastika mendorong gerakan masif seluruh komponen masyarakat dalam pencegahan dua penyakit yang menjadi momok bagi kaum hawa ini. Menyitir data yang dikeluarkan Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) Departemen Kesehatan RI, Ayu Pastika mengatakan bahwa jumlah penderita kanker serviks di Indonesia saat ini mencapai 98.692 orang.
“Sementara penderita kanker payudara sudah mencapai 61.682 orang,” kata Ayu Pastika.
Menurut Ayu Pastika, kondisi ini sangat mengkhawatirkan dan mesti disikapi melalui penguatan program deteksi dini dan pencegahan yang lebih terintegrasi.
“Pengenalan dini tentang kanker serviks dan payudara merupakan hal yang sangat penting dalam mengantisipasi munculnya kasus baru” ujar istri orang nomor satu di Bali ini.
Ayu Pastika menambahkan, TP PKK sebagai sebuah organisasi sosial yang beranggotakan kalangan perempuan turut ambil bagian aktif dalam upaya deteksi dini dan pencegahan kanker serviks dan payudara.
Laporan Global Burden Cancer (GLOBOCAN) 2012 memperkirakan adanya 14,1 juta kasus kanker baru. Khusus dalam upaya deteksi dini dan pencegahan kanker serviks dan payudara, Pemprov Bali mengintensifkan program IVA Test dan Sadanis (Periksa Payudara Klinis).
Pada tahun 2016, tercatat sebanyak 3,18 persen perempuan menikah usia 30-50 telah melakukan IVA Test dan Sadanis. Dari pemeriksaan tersebut ditemukan 5,4 persen IVA positif dan 1,87 kasus dengan benjolan/tumor pada payudara. Dari jumlah tersebut diperkirakan masih banyak penderita kanker pada stadium dini belum memeriksakan diri.*