Insiden jatuhnya Maskapai Germanwings di Pegunungan Alpen, Prancis, Selasa (24/3) menjadi kecelakaan fatal kesekian untuk seri pesawat Airbus A320. Sebelumnya, AirAsia yang jatuh di Pangkalan Bun awal tahun ini, juga memakai pesawat yang sama.
Seri pesawat buatan Prancis ini mulai dijual pada 1987. Sejak saat itu, A320 laku 11 ribu unit di seluruh dunia. Sky News menghubungi pakar keselamatan penerbangan Alex Macheras untuk mempelajari apa penyebab Airbus itu bisa jatuh.
Dia mengatakan dari sisi teknis, A320 justru ideal untuk melalui rute Barcelona-Dusseldorf yang berakhir petaka buat Germanwings. “Maskapai di seluruh dunia yang mengelola rute jarak pendek memilih A320 karena pesawat ini irit bahan bakar dan memakai teknologi terbaru,” ujarnya.
Macheras menambahkan, jika ditambah insiden yang menimpa Germanwings, maka sudah ada 60 insiden melibatkan pesawat bikinan Airbus. Khusus untuk A320, ada 17 unit jatuh, dengan korban tewas mencapai 789 orang.
Dalam jumpa pers beberapa saat lalu, Germanwings mengakui pesawat yang dipakai pada penerbangan nomor 4U9525 itu sudah berusia 24 tahun. Namun perawatan dan penyesuaian teknologi selalu dilakukan maskapai.
“Pesawat itu terakhir diperiksa kelaikannya kemarin,” kata juru bicara Germanwings.
Pilot nahas, yang masih belum diungkap namanya, disebut punya pengalaman terbang 10 tahun membawa Airbus untuk Lufthansa, induk perusahaan Germanwings.”Kami menolak berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat untuk saat ini,” imbuhnya.
Direktur Eksekutif Lufthansa Carsten Spohr mengaku sangat terpukul karena anak usahanya mengalami musibah nahas. “Ini adalah hari yang suram untuk Lufthansa,” ungkapnya melalui akun Twitter.
Perusahaan penerbangan berbasis di Kota cologne, Jerman itu sangat populer di Negeri Bavaria. Warga Jerman, maupun Spanyol dan Prancis, sangat mengandalkan Germanwings untuk perjalanan jarak dekat lintas negara. Pada 2013, maskapai ini mengangkut 13 juta penumpang dan sama sekali belum pernah mengalami kecelakaan.
Pesawat yang terbang dari Barcelona (Spanyol) menuju Dusseldorf (Jerman) itu mengangkut 144 penumpang dan enam kru. Otoritas Jerman telah berkoordinasi dengan Prancis dan Spanyol untuk evakuasi. Dipastikan 67 penumpang adalah warga negara Jerman, disusul kemudian puluhan warga negara Spanyol. Selain itu, dua bayi termasuk dalam pesawat nahas tersebut. Kecil kemungkinan ada penumpang selamat.