Zudan Arif juga menyampaikan bahwa tingkat inflasi Gorontalo yang berkisar di angka 1,30℅ dipengaruhi oleh sektor pertanian terutama bawang, merica,tomat yang sangat bergantung pada iklim. Kedepannya perlu direncanakan pergeseran dari sektor pertanian ke industri, pariwisata dan pendidikan yang tidak bergantung pada iklim.
” Banyak hal yang bisa kita pelajari dari Provinsi Bali khususnya dari segi pariwisata nya. Sehingga kedepannya Gorontalo tidak hanya bergantung pada sektor pertanian namun juga lainnya seperti sektor pariwisata, ” papar Zudan Arif.
Sedangkan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang juga selaku Ketua TPID Provinsi Bali mengakui bahwa keberhasilan Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID ) menurunkan laju inflasi dalam beberapa tahun terakhir hingga mengantarkan Pemprov Bali meraih penghargaan tingkat nasional sebagai TPID terbaik Kawasan Timur Tahun 2016 bukanlah pekerjaan yang mudah namun merupakan hasil kerja keras dari semua jajaran.
Berbagai langkah strategis dan inovatif telah dilakukan oleh TPID Bali dalam upaya menurunkan inflasi yang diawali dengan pembentukan TPID di tingkat Kabupaten / kota se Bali sehingga koordinasi dan sinergitas akan terbentuk dengan baik dalam upaya mencegah laju inflasi khususnya mendekati hari-hari besar keagamaan.
Sudikerta menyebutkan selain membentuk TPID disetiap kabupaten /kota se Bali, TPID Bali juga rutin melakukan beberapa kegiatan seperti Pasar murah serta operasi pasar khusunya menjelang hari hari besar keagamaan. TPID Bali juga terus melakukan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat melalui kegiatan Talkshow TPID baik melalui media cetak maupun elektronik dalam upaya menjaga kestabilan harga menjelang hari raya sehingga laju inflasi tetap terjaga.
“Semua faktor penyebab inflasi kami cegah dengan berbagai aksi nyata, sehingga inflasi terendah di raih Bali dalam kurun 20 tahun terakhir, ” kata Sudikerta.*[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]