Kundur News – Denpasar – Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi dan mendukung terlaksananya kegiatan pembekalan, latihan dan pembaretan pada Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI Tahun 2017 di kepulauan Natuna yang juga melibatkan para Gubernur se Indonesia.
Kegiatan tersebut sebagai momentum untuk mengetahui sejauh mana perkembangan persenjataan TNI dalam menjaga keamanan NKRI. Demikian penegasan yang disampaikannya saat menghadiri acara Penyerahan Senjata Api Dari Panglima TNI Kepada Gubernur Bali, NTB dan NTT oleh Pangdam IX Udayana yang digelar di Makodam IX Udayana, Kamis (10/8).
“Saya berterimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami, para Gubernur sudah dilibatkan dalam pelatihan militer. Saya kira ini sangat penting, selaku pimpinan daerah saya rasa ini sebagai momentum untuk meningkatkan rasa bela negara dan cinta tanah air,” Ujar Pastika.
Menurut Pastika, Indonesia memiliki cakupan wilayah yang cukup luas namun kurang sebanding dengan anggota TNI yang dimiliki dalam menjaga keutuhan NKRI terutama terhadap ancaman luar. Pastika juga turut mengaku bangga pada sistem pelatihan yang diterapkan pada PPRC lalu itu, dimana sistem koordinasi dan komunikasi antar kesatuan sudah terbangun dan dikombinasikan dengan baik.
“Biasanya kan terkendala sistem komunikasi, karena masing-masing kesatuan memiliki bahasa komunikasi masing-masing. Disana biasanya terjadi kekeliruan,” jelas Gubernur yang merupakan purnawirawan dengan pangkat 3 bintang dipundak seraya mengharapkan sistem pelatihan tersebut bisa dibangun di Bali.
Gubernur Pastika mengapresiasi sistem persenjataan yang dimiliki TNI, yang menurutnya sudah sangat jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya. “Pembangunan sistem persenjataan kita sudah menggeliat, saya lihat kapal komando, tank dan pesawat tempur semuanya sudah bagus, itu baru namanya kapal komando dibandingkan yang dimiliki sebelumnya,” imbuh Pastika.
Hal senada disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya, yang juga mengaku bangga karena baru pertama kalinya dalam sejarah para Gubernur bisa terlibat secara nyata dalam kegiatan militer, yang bila dihubungkan dengan tugas di pemerintahan sangat menjadi prioritas dalam menjaga keamanan dan ketentraman warga. Ia berharap dengan pelatihan tersebut bisa semakin membangun persatuan bangsa, dan semakin memantapkan koordinasi antar daerah.
Sementara itu, Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Komaruddin menyampaikan kegiatan yang digelar berupa acara ramah tamah tersebut menurutnya bertujuan untuk memberikan contoh kepada junior di TNI sebagai pembelajaran yg mungkin saja menempati kedudukan diposisi yang sama, sehingga bisa menjalin kerjasama yg baik dengan semua instansi baik vertikal maupun horizontal. Terkait penyerahan senjata api tersebut dijelaskannya merupakan sebagai perlindungan diri selaku pimpinan atau panglima tertinggi di daerah dan tentunya sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Acara turut dirangkaikan dengan Penandatanganan BAP Penyerahan Senjata, dan penayangan film dokumenter saat Gubernur Pastika beserta para Gubernur lainnya se Indonesia mengikuti latihan militer bersama TNI di Kepulauan Natuna.*