Jayapura, – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA) terus menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Maluku dan Papua melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kali ini, PLN UIP MPA melakukan penilaian melalui metode _Social Return on Investment_ (SROI) dan mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada 10 program unggulan yang tersebar di Jayapura, Sorong, Pulau Seram (Maluku) dan Pulau Halmahera (Maluku Utara).13 November 2024
Penilaian SROI adalah alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur sejauh mana program TJSL yang dilaksanakan memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan yang nyata bagi masyarakat. Melalui metode ini, PLN UIP MPA ingin memastikan bahwa setiap program yang dijalankan tidak hanya menghasilkan nilai ekonomis, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Program-program yang dinilai mencakup tiga pilar utama yakni pendidikan, lingkungan, dan UMK. Dalam sektor pendidikan, PLN UIP MPA telah melaksanakan berbagai pelatihan keterampilan dan sertifikasi untuk masyarakat, khususnya generasi muda yang siap berkontribusi dalam pasar tenaga kerja. Program lingkungan berfokus pada penyediaan sarana instalasi air bersih, sementara dalam bidang UMK, PLN UIP MPA telah mendukung pemberdayaan usaha lokal melalui pelatihan kewirausahaan dan pembukaan peluang bisnis baru bagi masyarakat.
Salah satu contoh nyata dari dampak positif yang dirasakan masyarakat adalah program penyediaan air bersih di Desa Aketobatu. M. Ali Soleman, seorang penerima manfaat dari program tersebut, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas adanya fasilitas air bersih yang disediakan oleh PLN.
“Sebelumnya, kami harus berjalan jauh untuk mendapatkan air bersih. Kini, dengan adanya program dari PLN, kami tidak hanya mendapatkan air yang lebih mudah diakses, tetapi juga kualitas hidup kami meningkat. Ini adalah contoh nyata bagaimana program TJSL dapat langsung memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat khususnya Desa Aketobatu,” ujar Ali dengan penuh syukur.
General Manager PLN UIP MPA, Wisnu Kuntjoro Adi menjelaskan bahwa penilaian dampak ini adalah langkah penting untuk memastikan keberlanjutan program TJSL PLN dan dampaknya yang lebih besar bagi masyarakat.
“Penilaian SROI memungkinkan kami untuk mengevaluasi program-program yang kami jalankan benar-benar memberikan manfaat yang maksimal dan dapat bertahan dalam jangka panjang. Kami ingin memastikan bahwa setiap investasi sosial yang kami lakukan memberikan nilai tambah bagi masyarakat, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Dengan penilaian ini, kami dapat mengetahui area yang perlu ditingkatkan dan memastikan bahwa program-program TJSL kami akan terus membawa perubahan positif,” ujar Wisnu.
Wisnu menambahkan bahwa keberlanjutan dan efektivitas program TJSL adalah prioritas utama PLN UIP MPA. Melalui penilaian ini, PLN berharap dapat terus memperbaiki dan memperluas jangkauan program-program TJSL di masa mendatang, khususnya di wilayah Maluku dan Papua yang memiliki tantangan geografis dan sosial yang unik.
Melalui penilaian dampak ini, PLN UIP MPA ingin memastikan bahwa program TJSL yang dilaksanakan dapat terus memberikan dampak yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat di wilayah operasionalnya. Dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek kegiatan TJSL, PLN UIP MPA berupaya untuk tidak hanya menerangi wilayah Indonesia Timur dengan listrik, tetapi juga memberikan kontribusi dalam pembangunan kualitas hidup masyarakat melalui program-program yang berbasis pada kebutuhan lokal.
Dengan adanya evaluasi ini, PLN UIP MPA berharap untuk terus meningkatkan kualitas dan jangkauan program TJSL, serta memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat. PLN berkomitmen untuk terus melaksanakan program-program yang mendukung pemberdayaan masyarakat, menjaga kelestarian lingkungan, dan memberikan kontribusi nyata pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).