Kundur News – Pekanbaru – Apa jadinya jika guru yang seharusnya menjadi tumpuan siswa mencari ilmu, justru berbuat tindakan tercela. Inilah yang terjadi di salah satu SD di Kabupaten Indragiri Hulu, Pekanbaru, Riau. Guru olahraga SD bernama Adi (29) mencabuli siswi didiknya.
Adi diduga cerdik dalam merayu calon korban demi memenuhi syahwat terlarangnya tersebut. Dia juga memanfaatkan kondisi di sekolahan agar perbuatan biadabnya tak terbongkar. Sebanyak enam siswi menjadi korbannya.
Kasat Reskrim Polres Inhu, AKP Taufik Suardi saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tambahan dari lima orang siswi menjadi enam, terkait dugaan perbuatan cabul yang dilakukan guru SDN 026 Pematang Reba.
“Kami telah meminta keterangan dari para siswi dan didampingi masing-masing orangtuanya,” jelas AKP Taufik.
Berikut kasus fakta lengkap Adi cabuli murid bermodus tebak-tebakan:
Adi mencabuli muridnya inisial CT (8), untuk melakukan oral seks di ruang perpustakaan sekolah. Orangtua korban, JH, yang mendengar pengakuan anaknya, segera melaporkan pelaku ke Polres setempat. Dia ingin guru olahraga itu ditangkap dan diproses sesuai aturan berlaku.
Kasus pelecehan seksual ini terungkap sewaktu korban dan keluarganya tengah makan malam, Rabu (25/2). Saat itu, sang ayah menanyakan apa saja yang dilakukan di sekolah.
Dengan polos, bocah perempuan itu menjelaskan, dirinya dipanggil sang guru sewaktu asyik bermain dengan temannya. Kemudian, korban diajak guru tadi ke ruang perpustakaan. Setibanya di dalam perpustakaan, sang guru menutup pintu.
Sesampainya di perpustakaan, pelaku kemudian menutup mata korban dan diajak main tebak-tebakan. Tak lama kemudian, pelaku melancarkan aksinya dengan memasukkan alat vitalnya ke mulut korban. Sang guru kemudian meminta korban menjawab, apakah yang ada di dalam mulutnya.
“Coba tebak apa ini, tapi jangan digigit ya,” ujar guru kepada korban dalam laporan polisinya.
Tak ayal, siswi tersebut terpaksa menerima perlakuan gurunya tanpa diketahui oleh siapapun. Setelah melancarkan aksinya, pelaku meminta korban tak bercerita kepada orang lain. Namun, saat di rumah, sang anak melapor ke orangtuanya.
Korban lain berinisial YS, siswi kelas III di sekolah dasar tersebut mengaku sudah empat kali dicabuli oleh Adi.
Bahkan guru olahraga tersebut juga sempat menyuruh siswi memegang kelaminnya sebelum memasukkannya ke mulut korban.
“Baru saja tadi siang anak saya bercerita kalau dia sudah empat kali dibuat seperti itu, kemudian orangtua lainnya juga bercerita anaknya juga kena, makanya kami sama-sama ke Polres Inhu ini melaporkan,” kata YS.
Korban pencabulan guru olahraga bukan cuma satu siswi. Secara bersamaan, lima orang siswi sekolah tersebut didampingi orangtua mendatangi Mapolres Inhu guna melaporkan kejadian yang sama.
Sama seperti korban bernama CT, para siswi ini juga disuruh mengisap kelamin guru laki-laki tersebut.
“Setelah mengetahui guru itu dilaporkan ke polisi saya langsung menanyakan kepada anak saya, ternyata anak saya juga menjadi korban. Sama, disuruh mengisap kemaluan guru itu,” ujar RM salah seorang wali murid SDN 026 Pematang Reba di Mapolres Inhu, Minggu (1/3).
Sekitar pukul 22.15 WIB,Sabtu (28/2), Adi sampai di Mapolres Inhu setelah diamankan polisi dari kediamannya di Kelurahan Pematang Reba. Guru tersebut langsung dimasukkan ke dalam sel tahanan Mapolres Inhu.
Kasat Reskrim Polres Inhu, AKP Taufik Suardi saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tambahan dari lima orang siswi terkait dugaan perbuatan cabul yang dilakukan guru SDN 026 Pematang Reba.
“Kami telah meminta keterangan dari para siswi dan didampingi masing-masing orangtuanya,” jelas AKP Taufik.
Sumber: merdeka com