Tanjungbatu – Harga BBM jenis pertalite terus saja naik. Saat ini, harga enceran di kios-kios per liternya Rp 9.000,-. Masyarakat Kundur menganggap Harga tersebut terlalu tinggi jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain, karena harga tinggi menjadi pemicu harga barang-barang dagangan lain juga ikut naik.
Harga tersebut sudah berlangsung kurang lebih 10 hari.
Ketua IKBO Kundur, Dipono, mengatakan, harga minyak terlalu tinggi sementara ongkos ojek masih saja standar hal itu membuat para jasa angkutan sulit untuk mencari makan.
“Kalau harga terlalu tinggi orang tak mau naik, kalau tetap saja standar kami mau makan apa,” kata Dipono, Jum’at (28/01/2022).
Pihak Pangkalan Gas dan BBM Kundur, PT Kundur Mas, Aun, mengatakan, harga yang telah ditetapkan di pangkalan jenis Pertalite Rp 8.000,- per liter. Untuk harga per drumnya (200lt) Rp 1.600.000,-. Masalah harga jual ke kios-kios bukan menjadi urusan pangkalan.
“Untuk harga gas ukuran melon (3Kg) masih normal. Kalau harga Pertalite dari kami Rp 8.000,- per liternya. kalau ada yang menjual hingga Rp 9.000,- itu bukan urusan kami,”kata Aun.
Salah satu pengencer BBM jenis Pertalite, mengatakan, harga yang dijual ke masyarakat merupakan harga yang ditetapkan oleh pedagang masing-masing.
“Kami tak ada pemberitahuan untuk kesepakatan harga, jadi, untuk naikan harga, ya pandai-pandai kami lah, yang jelas kita pedagang tentu tak mau rugi,” ujar salah satu pemilik kios wilayah Kundur yang tak mau namanya disebutkan.
Ketua ojek itu juga meminta pihak pemerintah dapat memberikan harga yang layak bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kundur.
“Kami harapkan kepada pemerintah daerah untuk tangap terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat, terutama terkait harga BBM yang terlalu tinggi, harga tinggi barang-barang lain sudah pasti ikut naik,” tukas Dipono.*