Sejak pemerintah mengumumkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang resmi berlaku Senin (19/1), banyak pengusaha pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami kerugian dibanding hari biasanya.
Ketua II DPP Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) M. Ismet mengatakan penjualan BBM mengalami penurunan drastis Presiden Joko Widodo mengumumkan penurunan harga BBM, Jumat (16/1).
“Memang begitu diumumkan itu (harga BBM turun), penjualan BBM menurun. Yang paling terasa itu hari Sabtu kemarin,” ujar dia kepada merdeka.com di Jakarta, Minggu (18/1).
Meski begitu, pengusaha cukup terbantu dan tidak mengalami kerugian besar lantaran diperbolehkan membeli BBM dengan harga baru sejak diumumkan secara resmi oleh Presiden Jokowi atau H-2 harga baru di masyarakat. Namun dia membantah jika ini disebut sebagai strategi untuk meraup untung.
“Itu bukan untuk pengusaha ambil untung besar. Hanya untuk menutupi kerugian dengan penurunan penjualan itu,” tegasnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Jumat (16/1). Harga Premium diturunkan dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 6.600 per liter. Sementara untuk solar, dari semula Rp 7.250 per liter diturunkan menjadi Rp 6.400 per liter. Kebijakan ini mulai berlaku , Senin (19/1).
(merdeka.com) http://www.merdeka.com/uang/usai-jokowi-umumkan-harga-bbm-turun-penjualan-di-spbu-anjlok.html