Tanjungbatu – Persatuan Pemuda Gelora Tanjungbatu Kundur dipastikan kembali hadir ikut memeriahkan malam-malam menyongsong lebaran, pada pemasangan pelite berarsitektur Islami. Gelora yang diketahui absen dalam beberapa tahun belakangan ini, kini karya-karya seni para pemuda tersebut, kembali akan dipertontonkan dipenghujung Ramadhan 1439 H/ 2018 ini.
Hal itu dipastikan oleh ketua pemuda Gelora, Amirullah, di lapangan bola gelora Tanjungbatu, Sabtu (09/06/18).
Amirullah dengan sapaan Ami menuturkan, pemasangan lampu colok di lapangan Gelora pada malam-malam menjelang IdulFitri tahun 2018 ini, bukan hanya semata untuk mengikuti pertandingan di even festival lampu colok Dinas Pariwisata Karimun, namun pemasangan lampu pelite malam tujuh likur itu memang sudah lama mereka rencanakan.
“Pemasangan pelite di lapangan Gelora tahun ini memang sudah jauh-jauh hari kami rencanakan, kira-kira sejak awal puasa kemarin. Jadi, kami bukan sekedar untuk mengikuti pertandingan, tapi lebih kepada kegiatan untuk melestarikan budaya, seperti yang sudah kami lakukan di tahun-tahun sebelumnya. Bertepatan dengan itu, tiba-tiba terdengar kabar bahwa Pemerintah Daerah Karimun mengadakan lomba, sehingga akhirnya kami beserta rekan-rekan disini sepakat untuk ikut meramaikannya,” terang Ami.
Pemuda Gelora Tanjungbatu diketahui pernah menampilkan karya seni kaligrafi menggunakan lampu-lampu colok yang serupa dengan tulisan Dua Kalimat Syahadat ( أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ).
Lampu lampu colok mereka susun hingga bergambar sebuah masjid, dimana tiap-tiap pintu hingga dalam masjid terdapat kaligrafi Dua Kalimat Syahadat dengan panjang desain lebih kurang 70 Meter dan tinggi sekitar 10 meter.
Iskandar alias Pak Usu, yang kerap disapa Atan, adalah pemeran utama dalam karya seni tersebut, serta dibantu dengan sejumlah tokoh pemuda Gelora lainnya.
Dalam pantauan Kundur News, calon peserta lomba pemuda Gelora itu, tampak begitu antusias dalam membantu pengerjaan, dengan merangkai-rangkai kayu hingga dijadikan bingkai. Pada saat itu sedikitnya ada sekitar empat puluh orang yang terlibat, yang tampaknya begitu kompak, bekerja sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan oleh ketua masing-masing kelompok.
Namun sayangnya tidak dapat diketahui secara pasti, apa yang telah mereka rancang dari kayu-kayu yang tampaknya seperti kayu yang berserakan tersebut. Desainer utamanya Atan-pun enggan menyebutkan apalagi merincikan desain yang akan mereka tampilkan nanti. Ia hanya menyebut, bahwa mereka akan ratakan sudut demi sudut lapangan seluas 120 x 70 Meter itu dengan lampu pelite minyak tanah.
“Belum boleh kami sebut, sebelum rangkaian kayu-kayu dan rotan ini rampung 80%. Ini aja baru sekitar 60%. Yang jelas, kalau tidak kami ciutkan desain sebelumnya, lapangan bola kaki ini tak cukup. Datanglah pada saat hari ‘H’ nanti, dan lihat lapangan ini penuh dengan pelite,” kata Atan.
Para pemuda Gelora itu tampaknya sepakat untuk tidak menaruh harapan yang berlebih untuk bisa menjadi juara dalam even pertandingan lampu colok tersebut. Salah satu ketua bagian dari organisasi Gelora, Bobi menyebutkan, bahwa mereka tetap saja berbuat secara maksimal, apa yang dapat mereka lakukan.
“Masalah juara atau tidak, itu belakangan, kan peserta yang ikutpun ramai. Nanti dewan juri ada, pasti mereka lebih tahu, dan pastinya lebih arif dan bijaksana. Yang jelas kita disini akan berbuat secara maksimal apa yang dapat kami kerjakan, dan yang pastinya lagi kami dapat menghibur kami sendiri beserta keluarga dan masyarakat Tanjungbatu, serta terus menjalin kekompakan antar sesama,” tegasnya.
Ispawandi, salahsatu pengurus PHBI (Peringatan Hari Besar Islam) Kundur yang telah ditunjuk sebagai pembantu dalam pelaksanaan lomba lampu colok Dinas Pariwisata Karimun, wilayah Kundur saat dihubungi melalui selurernya menyebutkan, hingga pada saat ini, Sabtu (09/06), wilayah Kecamatan Kundur sudah terdaftar sebanyak 13 calon peserta. Ia juga mengingatkan bagi calon peserta yang belum mendaftar diharapnya agar segera melakukan pendaftaran.
“Sampai saat ini data calon peserta yang kami terima untuk wilayah Kundur sekitar tigabelas peserta. yang terdiri dari kelompok remaja masjid, dari satuan pemuda, dan wilayah. Itu belum termasuk kecamatan Kundur Barat dan Kundur Utara. Jadi kami kembali mengingatkan bagi remaja masjid, dan dari satuan pemuda yang berminat yang belum melakukan pendaftaran, untuk segera mendaftar,” kata Ispawandi.
Ispawandi yang diketahui juga seorang Kepala sekolah SMA di Kuba, menuturkan beberapa orang juri dalam pertandingan lampu colok itu akan dilakukan oleh pihak Kabupaten, yang nantinya sengaja bertandang ke Kundur untuk melakukan penilaian peserta lomba.
“Kami disini sifatnya hanya membantu, sedangkan juri akan langsung dari Kabupaten, salahsatunya dari Dinas PU, dan Depag. Dari PU ini nanti yang akan menilai struktur bangunannya, aman atau tidak aman,” pungkasnya.*