Tanjungberlian – Salah satu warga RT 005 / RW 002 Desa Sungai Ungar Utara, Kecamatan Kundur Utara, Baharudin (62), kesehariannya hanya mampu makan ubi atau pisang rebus atau lainnya yang dapat dimakan, karena tak mampu membeli beras. Makan nasi pun jika dihitung hanya sebulan sekali jika dirinya mendapat rezeky dari hasil menjual pisang, ubi atau hasil tani lainnya.
Baharudin tinggal di sebuah gubuk di dalam kebun sudah bertahun-tahun lamanya, didiga diluar pantauan warga apalagi pantauan pemerintah. Hal itu juga membuat bujangan itu hidup miskin berkepanjangan.
Baharudin diketahui tidak memiliki KTP (kartu Tanda Penduduk) karena dia memang tidak mengurusnya, hanya memiliki Kartu Keluarga, itupun foto copy karena nama Baharudin terdaftar di KK bersama saudara kandungnya yang lain.
Dalam KK, baharudin merupakan saudara tertua dari empat bersaudara. Pengakuan Baharudin ketiga saudara lainnya juga tergolong keluarga pra sejahtera.
“Ketiga adik-adik saya juga hidup susah, dan tidak disini,” kata Baharudin singkat.
Kepala Desa Sungai Ungar Utara, Zaini, membenarkan Baharudin tergolong masyarakat pra sejahtera. Ditambahkannya, Baharudin juga mengalami keterbelakangan mental.
“Benar Bahar adalah warga kami, cuman dia mengalami keterbelakangan mental,” ujar Zaini.
Saat ditanya bantuan berupa BLT kepada Baharudin, dikatakan Kades,”Dia dapat BLT, tapi bukan dia yang mengabil, karena kita satu KK mendapatkan satu bantuan. Data yang ada di desa, yang mengambil bantuan itu adalah keluarganya yang lain. Cuman apakah Bahar ini dapat bagian atau tidak itu kita tidak tahu karena itu urusan mereka,” ujar Zaini.
Terkait permasalahan tersebut, diharapkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Karimun untuk dapat segera menyalurkan bantuan kepada warga desa tersebut. Kepada dinas Kesehatan jiuga dapat melakukan pengecekan kesehatan terhadap Baharudin.
Bagi masyarakat yang ingin menyisihkan rezekynya juga dapat langsung diberikan kepada Baharudin, atau bisa melalui pihak desa atau salah satu awak media Kundur News di lapangan.*