hujan-batu-es-di-kuta

KARIMUN – Hujan batu es menghebohkan warga di Pulau Kundur dan sekitarnya, Kamis sore (28/3). Kejadian tersebut berlangsung sekira pukul 16.50 WIB tepatnya di wilayah Kecamatan Kundur Utara.

Hal itu sempat membuat kaget warga setempt. Karena saat hujan turun, terdengar seperti benda jatuh berulang-ulang di atap rumah.

Sebagaimana dialami oleh seorang ibu rumah tangga bernama Indriani, sewaktu hujan turun dia mendengar ada benda yang jatuh di atap rumah, seperti ada seseorang yang melempar berulan-ulang, setelah dicek keluar rumah, ternyata hujan bercampur batu es.

“Batu es nya kecil-kecil seperti batu kerikil,” kata Indri.

Namun kata Indri, hujan batu es hanya berlangsung sekejap dan setelahnya hujan biasa terus mengguyur.

“Sekitar lima menit gitu lah hujan batu es nya,” tambah Indri lagi.

Sementara, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karimun, Raden Eko mengatakan, hujan batu es merupakan kondisi cuaca yang alamiah dan hal tersebut dinilai merupakan peristiwa biasa. Peristiwa langka itu biasanya disertai hujan kilat dan petir serta angin kencang berdurasi singkat.

“Kerap terjadi ketika mulai masa transisi, antara musim kemarau memasuki musim penghujan, ataupun sebaliknya. Tapi hujan batu es biasanya tidak berlangsung lama,” kata Eko.

Biasanya lanjut Eko, hujan batu es terjadi satu hari sebelumnya saat udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah. Kondisi itu terjadi disebabkan radiasi matahari yang cukup kuat, ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C), disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi, ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%).

“Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus atau awan putih berlapis. Diantara awan tersebut, ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas, berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol. Kemudian akan cepat berubah warna menjadi hitam, yang dikenal dengan awan Cumulonimbus. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras atau batu es secara tiba-tiba,” tutupnya.(*)

Previous articlePertemuan Dato’-Dato’ Negeri Serumpun
Next articlePeresmian Ruang Inap Baru RSBT