Kundur News – Denpasar – Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memilih Bali sebagai implementasi roadmap (peta jalan) “Keuangan Berkelanjutan”. Penetapannya ditandai dengan peresmian Bali Center for Sustainable Finance (BCSF) di Universitas Udayana. Launching Bali Center for Sustainable Finance bertempat di Ruang Sidang Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Rabu (12/7).
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Darmansyah Hadad menyampaikan tujuan dibentuknya BCSF ini adalah menyediakan pusat studi dan pembelajaran bagi pelaku industri keuangan, pengambil kebijakan, pelaku usaha sektor jasa keuangan maupun masyarakat.
Menurut Muliaman Hadad, BCSF akan menjadi sarana berkumpulnya para ahli dari berbagai bidang studi untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang hambatan dan tantangan dalam implementasi Keuangan Berkelanjutan serta membangun jejaring pemangku kepentingan dalam program tersebut. Kedepan diharapkan berkembang lebih lanjut dan Bali menjadicentral of excelent dari kegiatan keuangan dunia.
Ide pembentukan BCSF ini tercetus oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika beberapa tahun lalu, dan OJK sebagai pihak yang paling berkompeten telah dapat mewujudkannya saat ini. Bali disamping menjadi tujuan pariwisata yang berbasiskan budaya juga diharapkan menjadi center of finance industri seperti Singapura ataupun Hongkong.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap BCSF ini dapat menjadi pusat studi dan pembelajaran bagi seluruh pelaku industri jasa keuangan di tanah air, mengingat program itu memerlukan sumber daya manusia yang handal dan profesional.
Menurutnya, fenomena perbankan dalam globalisasi disebutkan “Banking is necessery, but banks are not”. “Nantinya bank bisa saja akan tutup semua, namun kegiatan perbankan akan jalan terus. Sehingga fenomena ini harus dijawab para pelaku jasa perbankan untuk meyakinkan masyarakat akan pentingnya keberadaan bank dalam kegiatan perekonomian. Dan berbagai studi dan kegiatan sosialisasi diperlukan, sejalan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kualitas lembaga keuangan,” kata Pastika.
Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika merasa bangga sebab Universitas Udayana sebagai partner OJK yang pertama untuk membuat center of sustainable finance. Dengan dibangunnya center atau pusat ini disamping pusat-pusat yang sudah terbentuk, maka Universitas Udayana akan lebih berkibar ditingkat internasional. Dengan adanya center ini diharapkan dapat untuk menjembatani gap ilmu pengetahuan yang berkembang agar dapat diimplementasikan bagi masyarakat.*