PDIP menggelar Kongres IV di Sanur, Bali sejak, Kamis (9/4) kemarin. Megawati Soekarnoputri secara aklamasi kembali didapuk menjadi ketua umum partai berlogo banteng merah itu.
Tak lama setelah didaulat menjadi ketua umum, Megawati langsung menyusun kepengurusan DPP PDIP periode 2015-2020. Ada sejumlah perubahan yang dilakukan oleh Megawati dalam kepengurusan inti DPP PDIP yang baru.
Dua anak kandung Megawati Soekarnoputri kembali mendapat tempat di kepengurusan. Mereka adalah Prananda Prabowo danPuan Maharani. Prananda menjadi Ketua Bidang Ekonomi Kreatif, sedangkan Puan menjadi Ketua bidang Politik dan Keamanan nonaktif.
Prananda merupakan putra kedua Mega dari mendiang suami pertama Letnan Satu Penerbang Surindro Supjarso. Berbeda dengan kakaknya, M Rizki Pratama, Prananda diam-diam mendalami ajaran proklamator sang kakek Bung Karno.
Oleh kaum Marhaen, Prananda dianggap sebagai keturunan ideologis Bung Karno yang paling tepat menggantikan ibundanya, Mega.
Namun, pria kelahiran 1970 itu dikenal sosok pendiam. Saat memperkenalkan Prananda, Mega pun menyebutnya sebagai orang yang suka ngumpet.
“Dia anaknya tukang ngumpet di belakang,” kata Mega saat mengumumkan kepengurusan dalam Kongres Bali, di Sanur Bali, Jumat (10/4).
Meski dikenal pendiam, Nanan, sapaan akrabnya, turut menyusun pidato ibundanya. Seperti dalam Kongres PDIP IV lalu, salah satu kutipan yang disisipkan Nanan di pidato Mega, yakni dari penggalan nasihat dari Kitab Baghawad Gita.
“karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana” yang artinya kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung-rugi. Betul saja, pidato sang bundanya lalu menuai pujian dari banyak pihak. Nanan pun diperhitungkan di kancah dunia politik.
Adapun, Puan Maharani, putri ketiga Mega dari suami Taufik Kiemas juga mendapatkan posisi yang strategis di kepengurusan PDIP 2015-2020. Puan didaulat menjadi Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDI-P. Sayangnya, jabatan itu langsung dinonaktifkan oleh Mega, lantaran saat ini Puan menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
“Ketua Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani, tapi saya nonaktifkan,” ucap Megawati.
Puan adalah mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI untuk tahun 2012 – 2014. Di DPR, Puan Maharani berada di Komisi VI yang mengawasi BUMN, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta anggota badan kelengkapan dewan BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen), dan juga sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR menggantikan Tjahjo Kumolo yang telah menjabat selama sembilan tahun.
Aroma persaingan antara Prananda dan Puan sempat mencuat saat Mega memberi kepercayaan kepada keduanya untuk memimpin tim pemenangan di pilkada-pilkada tahun 2010. Prananda diberi kepercayaan memimpin tim pemenangan Pilgub Bali dan Puan di Pilgub Jateng.
Dikabarkan, tim Puan sempat jumawa saat bisa memenangkan Pilgub Jateng, sementara tim Prananda sebelumnya gagal di Pilgub Bali. Karena kesuksesan di Jateng, maka tim Puan diboyong ke Pulau Dewata untuk memenangkan jago PDIP di Pilkada Klungkung.
Mega, sang ibunda sempat membantah adanya persaingan di antara kedua anaknya itu. Kala itu, Mega mengatakan tidaklah etis jika media membesar-besarkan kabar adanya persaingan di antara keduanya.
Menyusul kabar itu, Mega pun kemudian menempatkan keduanya sama-sama di posisi strategis kepengurusan partainya.
http://www.merdeka.com/politik/ini-anak-anak-megawati-yang-jadi-kader-inti-pdip-splitnews-2.html