Tanjungbatu – Pelaksanaan sholat Idul Fitri 1 Syawal 1442H ditengah pademi covid-19, selain dilaksanakan disejumlah masjid, untuk di Tanjungbatu Kota pelaksanaan dipusatkan di Lapangan bola Gelora, Kamis (13/05/2021).
Dalam pantauan, jumlah Jemaah yang mengikuti ibadah sunnah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum pademi.
Sebelum sholat dimulai, Camat Kundur berpesan kepada masyarakat khususnya Jemaah yang hadir untuk dapat mengambil hikmah selama bulan Ramadhan dan pelaksanaan perayaan Idulfitri tahun 2021 ini. Untuk bersabar, ikhlas dan bersama-sama beriktiar melawan covid-19.
“Saat ini kasus covid-19 yang ada di Kundur sudah mencapai 42 kasus positif, dua diantaranya meninggal. Mari kita bersama-sama mendoakan semoga yang ditinggalkan selalu tabah menghadapinya, serta bagi yang masih menjalani karantina, semoga segera diberikan kesembuhan,” kata Saifullah.
Pelaksanaan sholat ‘Id ditengah pademi ini, dikatakan Saifullah sudah diberikan izin dari kementerian Agama RI bagi yang bukan zona merah pademi covid-19.
Dalam pada itu Camat Kundur, Saifullah, secara pribadi sekaligus mewakili pemerintah daerah mengucapkan selamat IdulFitri 1 Syawal 1442 H, mohon maaf lahir dan bathin.
“Atas nama pribadi, keluarga dan atas nama pemerintah daerah beserta pimpinan Kecamatan, kami mengucapkan selamat hari Raya Idul Fitri 1442H, mohon maaf lahir dan bathin,” katanya.
Bertindak sebagai Khotib, Kasie Penyelenggara Zakat Kabupeten Karimun, H Syamsudin.
Dalam khutbahnya yang dapat dikutip, diantaranya,”Puasa Ramadhan mengajari kita semua kenikmatan dunia hanyalah sementara, rasanya baru kemarin kita mengawali berpusa, makan sahur dan berbuka bersama keluarga, ternya sudah lebaran. Sungguh cepat waktu berlalu. Apa pelajaran yang bisa kita ambil, ternyata semua yang ada dan kita nikmati saat ini hanyalah sementara. Yang cantik sementara, yang muda sementara, yang pejabat sementara, dan semua itu menjadi sia-sia, bahkan menjadi sumber mala petaka jika tidak dilandasi dengan agama yang baik”.
Betapa banyak orang yang kaya menjadi menderita, betapa banyak pejabat yang tinggi yang jatuh hina, karena tidak istiqomah. Berapa banyak rumah tangga berantakan karena ekonomi. Inilah puasa menyadarkan kita, bahwa peningkatan duniawi yang tidak diiringi dengan keimanan dan ketaqwaan hanyalah mempercepat penderitaan, jika pembangunan tidak diiringi dengan ketaatan dalam beragama, itu tidak akan membuahkan kemakmuran.
“Hadirin Jemaah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT”.
“Setiap kesulitan akan membuahkan kenikmatan. Puasa mendatangkan hari Raya, inilah kaedah penting yang harus kita camkan. Siapa saja yang ingin sukses tidaklah mungkin tidak menghadapi kesulitan. Tidak ada orang yang sukses tanpa perjuangan, siapa yang hanya berpangku tangan maka hampa yang didapatkan. Puasa mengajarkan kita semua, tak mungkin merasakan nikmatnya berbuka dan berhari raya kecuali yang telah berpusa dengan baik”.
“Idulfitri merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di dunia, termasuk di Indonesia. Dimana momen tersebut untuk mempererat tali silaturrahim”.
“Wabah covid-19 yang kita alami saat ini, merupakan ujian dari Allah SWT, dan juga komitmen ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Tidak ada satu musibahpun yang tanpa siizin Allah SWT, sebagaimana dengan firmannya, yang artinya, tidak ada satu musibah yang menimpa kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa yang beriman kepada Allah, akan diberikan petunjuk dan Allah maha mengetahui segala sesuatu.
“Kita wajib melakukan ikhtiar pencegahan terjadinya penularan wabah covid-19, kita wajib menjaga kesehatan dan wajib menjauhi setiap potensi terpapar terjadinya penularan, karena hal itu merupakan bagian dari tujuan pokok beragama, dan kita tidak boleh menjerumuskan diri ke dalam kebinasaan, karena itu marilah kita selalu mengikuti imbauan pemerintah, untuk melaksanakan protokol kesehatan, yakni memakai masker mencuci tangan menjaga jarak, mengurangi mobilitas diluar serta menjauhi kerumunan.*